Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Nestle Didemo "Orangutan"

Kompas.com - 24/03/2010, 12:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok pemerhati lingkungan hidup Greenpeace mengecam tindakan PT Nestle yang masih melakukan kerja sama dengan PT Sinar Mas. Mereka mendesak PT Nestle untuk segera menghentikan semua kerja sama dengan PT Sinar Mas yang ditengarai menjadi perusak lahan gambut terbesar di Indonesia.

Desakan ini dilakukan para aktivis Greenpeace dengan menyambangi Kantor PT Nestle di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan melakukan aksi teatrikal pengecaman, Rabu (24/3/2010). "Kami mendesak Nestle agar produsen produk KitKat itu segera memutus semua hubungan dengan perusahaan Sinar Mas, termasuk pembelian dari pihak ketiga, seperti Cargill dan Loders Croklan," kata Team Leader Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara Bustar Maitar.

Bustar menjelaskan, sebelumnya, pihaknya sudah menyampaikan report investigasi mereka terhadap aktivitas perusakan yang dilakukan oleh PT Sinar Mas. Kelanjutan dari penyampaian report tersebut, ujar Bustar, Nestle sudah memutus kerja sama pembelian langsung dengan Sinar Mas. Namun, menurut dia, Nestle masih tetap melakukan kerja sama secara tidak langsung dengan melakukan pembelian dari Sinar Mas melalui pihak ketiga.

"Pembatalan kontrak langsung dengan Sinar Mas oleh Nestle belum cukup. Mereka harus menghentikan pembelian produk Sinar Mas dari pihak ketiga, seperti Cargill dan IOI," kata Bustar.

Dalam aksi teatrikalnya di depan lobi Kantor Nestle, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dua aktivis Greenpeace tampak mengenakan kostum orangutan. Kedua "orangutan" ini terbalut dengan bungkus produk KitKat berukuran besar. Namun, tulisan "KitKat" pada bungkus tersebut diganti menjadi "Killer". Bustar menjelaskan, aksi teatrikal ini menunjukkan bahwa sudah banyak orangutan yang menjadi korban Nestle, berikut produk KitKat-nya, akibat perusakan dan pembabatan hutan melalui Sinar Mas.

Menurut Bustar, pihaknya sudah melakukan investigasi terhadap aktivitas perambahan hutan yang dilakukan oleh Sinar Mas. Hasilnya, berdasarkan report yang mereka sampaikan Sinar Mas menjadi aktor utama perusakan kawasan hutan dan lahan gambut di wilayah Kalimantan dan Papua.

"Sementara Nestle merupakan salah satu 'partner kejahatan' pembabatan hutan dari Sinar Mas. Produk KitKat dari Nestle merupakan pembeli utama minyak kelapa sawit dari Sinar Mas," urai Bustar.

Selain Nestle, terdapat beberapa rekanan lain pengguna minyak kelapa sawit dari Sinar Mas, antara lain Unilever, Kraft, dan Shell. Bustar mengatakan, ketiganya juga sudah memutus kontrak dengan Sinar Mas.

Lebih lanjut, Bustar menjelaskan, dalam skala yang lebih besar, Greenpeace juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menerapkan moratorium (penghentian sementara) perusakan hutan yang bermanfaat untuk memberikan ruang bagi implementasi program jangka panjang perlindungan hutan.

"Moratorium semacam ini juga bisa meningkatkan investasi yang mendorong perbaikan di area perkebunan yang sudah ada. Terutama perkebunan yang dimiliki petani sawit skala kecil dan perkebunan di daerah nonhutan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com