Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau di Riau Hanya Tinggal 30 Ekor

Kompas.com - 06/02/2010, 03:21 WIB

Pekanbaru, Kompas - Jumlah harimau sumatera (Phantera tigris sumatrae) di hutan-hutan Riau semakin menciut dari hari ke hari. Pada tahun 1978—sebelum hutan dirusak oleh perambahan atau pembukaan hutan untuk hak pengusahaan hutan, hutan tanaman industri atau HTI, dan perkebunan-jumlah harimau sumatera 1.000 ekor dan sekitar 20 persen berada di hutan Riau. Setelah 32 tahun berlalu, harimau sumatera diperkirakan mencapai 300 ekor dan di Riau diperkirakan tinggal 30 ekor.

Demikian disampaikan Suhandri, Program Manager WWF Riau, dalam diskusi Penyelamatan Harimau Sumatera di Pekanbaru, Riau, Jumat (5/2).

Suhandri mengungkapkan, faktor berkurangnya harimau sumatera disebabkan oleh berbagai hal, tetapi yang paling utama adalah menciutnya lahan hutan. Selain itu, perdagangan bagian tubuh harimau ikut menyumbang berkurangnya populasi hewan langka yang dilindungi.

”Selain berkurangnya lahan hutan, faktor pemburuan harimau sangat signifikan mengurangi populasi. Kami mencatat ada 24 pemburu harimau yang aktif di Riau dan 71 pemburu yang sesekali turun. Di Riau juga ada 34 orang yang siap menampung bagian tubuh harimau, di Jambi tiga, dan di Sumatera Barat sekitar empat orang,” katanya.

Suhandri menambahkan, berdasarkan penelusuran WWF, sedikitnya ada sembilan toko emas yang memperdagangkan bagian tubuh harimau, seperti kuku, taring, dan kulit. Selain itu, terdapat dua pedagang obat yang menjual bagian tubuh harimau untuk obat.

”Selama tahun 2004 sampai 2006 sebanyak 15 harimau terbunuh. Angka itu masih jauh lebih besar lagi karena tahun 2009 sedikitnya empat harimau mati di Kabupaten Indragiri Hilir,” ujar Suhandri.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Syahimin mengungkapkan, pihaknya merasa prihatin dengan berkurangnya populasi harimau. Secara berkala, BBKSDA Riau bekerja sama dengan WWF kerap melakukan aksi untuk penyelamatan hewan liar itu.

”Kami mendorong agar pelaku pembunuhan harimau mendapat hukuman yang lebih berat seperti kasus kematian empat harimau di Indragiri Hilir beberapa waktu lalu,” katanya. (SAH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com