Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap 20 Detik Satu Orang Meninggal karena TB

Kompas.com - 21/01/2010, 20:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tuberkulosis (TB) masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. Jutaan orang terinfeksi TB di dunia setiap tahunnya.

Kasus TB baru 9,2 juta per tahun dengan kematian 1,7 juta orang per tahun di dunia. Setiap 20 detik 1 orang meninggal dunia karena TB, ujar Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Faisal Yunus. Hal itu diungkapkannya dalam acara jumpa pers sosialisasi tahun 2010 sebagai Tahun Peduli Kesehatan Paru Dunia atau Year of The Lung, Kamis (21/1/2010). Dalam acara itu hadir organisasi masyarakat dan dokter yang peduli kesehatan paru.

Tahun Peduli Kesehatan Paru Dunia dideklarasikan oleh organisasi dokter paru dunia. Di Indonesia, akan diselenggarakan rangkaian kegiatan sepanjang tahun guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan paru.

Penyakit paru makin menjadi beban kesehatan masyarakat. Proyeksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, infeksi saluran napas bawah, TB, dan TB-HIV termasuk dalam 10 penyebab masalah kesehatan masyarakat di dunia.

Faisal mengatakan, paru merupakan satu-satunya organ dalam tubuh yang berhubungan langsung dengan dunia luar. Oleh karena itu, paru dan saluran pernapasan sangat rentan.

Di Indonesia, penyakit pernapasan penyebab kesakitan dan kematian terbanyak dan termasuk dalam daftar 10 besar. Sebagai contoh, berdasarkan data terbaru Riset Kesehatan Dasar 2007, TB menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada semua umur, yakni 7,5 persen. Penyakit saluran napas bawah menduduki peringkat ke-10.

Sedangkan dalam daftar prevalensi penyakit menular, pneumonia menduduki peringkat kedua (2,13 persen) dan TB di peringkat kelima (0,99 persen). Dalam daftar prevalensi penyakit tidak menular, asma di peringkat ketujuh (3,5 persen).

"Kalau seluruh jenis penyakit paru digabungkan, angka kesakitan dan kematiannya menjadi sangat besar," ujar Yunus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com