Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuhan Menjalar Ganggu Habitat Badak dan Hewan Liar Lainnya

Kompas.com - 16/01/2010, 04:45 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Ada beberapa kendala dari luar yang menghambat perkembangbiakan badak Sumatra. Salah satunya adalah serangan tumbuhan menjalar mantangan (Meremia peltata) yang merambah habitat badak dengan cepat. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Yayasan Badak Indonesia (YABI), Widodo Ramono usai jumpa pers di Hotel Santika, Bogor, Jumat (15/1/2010). Menurut Widodo, meluasnya mantangan akan mempersempit habitat badak, gajah, atau harimau. 

"Contohnya di Bukit Barisan Selatan, itu mantangannya sudah sangat meluas. Mereka (hewan) nggak suka ada mantangan, karena ada mantangan badak nggak jadi cari makan di sana, gajah, harimau juga," katanya. 

Dijelaskan pula oleh Widodo, tumbuhan mantangan mirip dengan tanaman ubi jalar berdaun bulat yang merambat dan mampu melumpuhkan sebuah pohon besar. "Ini pohon besar, bisa mati sama mantangan, kalau enggak kuat. Mantangan cepat sekali meluasnya, entah kenapa, suatu kejadian yang nggak biasa, tumbuhnya bukan di tempat biasa. Mungkin karena perubahan ikllim," ujar Widodo. 

Dalam jumlah kecil, mantangan tidak mengganggu badak karena akarnya dapat dimakan badak. Namun menurut Widodo, dalam jumlah besar seperti kondisi saat ini mantangan dapat mengganggu. "Kalau dimakan dalam jumlah besar, bisa jadi racun," katanya. Tumbuhan mantangan pun sulit dimusnahkan. 

"Di Bukit Barisan Selatan pernah kita coba hilangkan dengan traktor, eh malah makin banyak. Setahun kemudian dilihat makin banyak," ujar Widodo. Widodo juga menyampaikan, para ilmuan akan terus meneliti pola hidup mantangan hingga menemukan cara mengontrol pertumbuhannya. 

"Lagi diadakan penelitian, bekerja sama dengan pusat lembaga perhutanan. Kita ambil sampelnya di pot-pot kecil, kita amati," tutur Widodo. Oleh karena itu, Widodo mengusulkan kepada pemerintah untuk segera memperbaiki habitat badak Sumatra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com