Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Stres, Sakit Kepala Lenyap

Kompas.com - 07/01/2010, 15:34 WIB

KOMPAS.com - Stres bisa memicu sakit kepala, dan sakit kepala yang tertahankan tentu membuat stres. Untuk memutus lingkaran ini, kendalikan stres untuk mengurangi nyut nyut di kepala.

Jalanan macet dan Anda dipastikan terlambat untuk presentasi dengan klien penting. Si kecil sedang kurang enak badan. Atasan terus menerus menelepon. Tak heran bila Anda langsung diserang sakit kepala.

Sakit kepala seringkali disebabkan bukan oleh penyakit fisik, namun ketegangan emosional. Stres yang memicu sakit kepala biasanya adalah hal-hal "sepele" yang setiap hari kita alami. Misalnya saja kehilangan kunci, terjebak kemacetan, atau ponsel mendadak rusak yang mengikis kekuatan kita dalam menghadapinya. Pada sebagian orang hal ini bisa menyebabkan sakit kepala.

Hormon stres bisa mengubah keseimbangan zat-zat kimia di otak sehingga memicu sakit kepala. Bila Anda menegangkan otot atau menggertakkan gigi untuk merespon stres yang Anda rasakan, sakit kepala yang dirasakan akan bertambah berat.

Masalahnya adalah sepertinya mustahil menghindari stres yang setiap hari akan selalu muncul. Meski demikian, kita bisa mengendalikan stres, yang akhirnya akan mengenyahkan sakit kepala.

Agar stres tidak membawa penyakit, lakukan pengaturan waktu yang efektif. Miliki daftar prioritas untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Catat semua hal yang akan dilakukan secara detail untuk menghindari lupa.

Selain itu, kita juga bisa menjadikan hari-hari yang dilalui lebih ringan dengan cara bersikap rileks dan memiliki waktu istirahat sendiri untuk menjernihkan pikiran. Terakhir, jangan lupa tertawa. Saat tertawa tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang membantu kita merasa lebih rileks, nyaman dan positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com