Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Tersisa dari "Perjalanan Hijau"... (2)

Kompas.com - 21/12/2009, 14:18 WIB

Wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary dan seorang "climate champion British Council" Goris Mustaqim  mengikuti konferensi perubahan iklim di Kopenhagen, Denmark, pada 7-18 Desember 2009. Berikut adalah catatan perjalanan yang dituliskan Inggried. Kisah lengkap perjalanan dan  liputan konferensi dapat dilihat di halaman liputan khusus Green Journey.
______________________________


KOMPAS.com - Kereta api Euro Star yang membawa rombongan climate champions British Council, delegasi, dan perwakilan NGO meninggalkan St Pancrass International Station pada Jumat (4/12/2009) sore, pukul 17.30.

CEO Eurostar, Richard Brown, yang melepas rombongan menyatakan dukungannya pada konferensi perubahan iklim dan harapan memperoleh hasil yang baik. Sebelum berangkat, Goris sempat menyerahkan sebuah kaos "From Bali to Copenhagen" kepada Brown. Ia menyatakan sepakat bahwa para pihak harus serius membicarakan solusi perubahan iklim sesuai dengan mandat Bali Roadmap.

Perjalanan London-Brussels hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam melalui terowongan bawah laut dan melintasi Prancis. Sayang, perjalanan malam hari membuat kami tak bisa menikmati pemandangan yang dilalui. Sepanjang perjalanan, para climate champions memanfaatkan waktu dengan saling bertukar cerita tentang proyek yang sudah dijalankan di negaranya masing-masing.

Turut bergabung dalam rombongan, delegasi dari AS, Inggris, Oman, dan beberapa negara lainnya. Total, sekitar 30 climate champions yang bergabung dalam perjalanan ini. Sekitar pukul 23.55, rombongan tiba di Stasiun Brussels Midi dan langsung menuju youth hostel.

Model youth hostel ini cukup unik dan agaknya memang dirancang untuk rombongan anak muda yang melakukan perjalanan. Satu kamar bisa diisi oleh empat orang dengan tempat tidur dua tingkat layaknya sebuah asrama. Semalam di Brussels hanya dimanfaatkan untuk beristirahat. Esok pagi, perjalanan 14 jam Brussels-Kopenhagen sudah menanti.

Climate Express' Story

Pukul 10.00, 5 Desember 2009, kereta api Climate Express membawa sekitar 400 calon peserta COP15 dari Stasiun Brussels Midi ke Kopenhagen. Antrean lumayan panjang, karena para penumpang harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Booklet dibagikan, berisi informasi mengenai A-Z Climate Express, kereta khusus yang dirancang untuk mengangkut para peserta COP15. Lebih khusus lagi, kereta ini didesain lebih irit bahan bakar dibandingkan kereta api pada umumnya.

Perjalanan dengan kereta api inilah yang kemudian menginspirasi munculnya program "Green Journey to Copenhagen". Jika ingin lebih cepat, sebenarnya bisa saja menggunakan moda transportasi udara. Tetapi, esensi yang ingin dicapai adalah substansi perjalanan. Dengan menggunakan kereta api, selain dikenal sebagai transportasi ramah lingkungan juga memberikan ruang untuk berbagi cerita dan melakukan berbagai hal yang bermanfaat.

Apa saja yang dilakukan selama 14 jam perjalanan? Sekitar 30 climate champions British Council dari berbagai negara saling berbagi cerita. Tentang apa saja. Tentang proyek yang tengah dijalankannya atau sekedar berdiskusi tentang kemungkinan hasil yang akan dicapai dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen.

Goris, seperti biasa, tak pernah kenal kata "diam". Beberapa climate champions, termasuk Goris, akhirnya reuni dengan rekan dari sejumlah negara karena pernah mengikuti workshop bersama pada Maret lalu di Jepang.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau