PACITAN, KOMPAS.com — Maraknya perburuan penyu, baik oleh nelayan maupun oknum masyarakat pemburu penyu dan telur penyu, menyebabkan keberadaan binatang ini sulit ditemukan.
Sukmono (37), salah satu warga Pantai Tawang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, mengungkapkan, sebenarnya penangkapan penyu bukan sepenuhnya karena kesengajaan.
"Tidak sedikit penyu yang tersangkut jaring nelayan," kata Sukmono, Minggu (20/12).
Namun, dirinya juga tidak menampik sinyalemen maraknya perburuan penyu selama satu dekade terakhir.
Dia menyebut, selama ini tidak sedikit nelayan yang memang secara sengaja memburu penyu untuk diperjualbelikan.
Bahkan, beberapa titik pantai yang biasanya menjadi tempat bertelur penyu saat ini tak lagi aman dari tangan pemburu.
Sukmono mengatakan, sebenarnya nelayan setempat telah berusaha mengingatkan agar biota laut tersebut tidak ditangkap secara serampangan. Namun, teguran itu dirasa kurang efektif.
"Mungkin karena kurangnya pemahaman warga dan belum adanya sanksi tegas," katanya.
Selain faktor perburuan bebas, ancaman kepunahan juga disebabkan tradisi warga yang mulai mengenal konsumsi daging penyu.
Sukmono mengakui, pengiriman daging dan telur penyu telah tidak hanya sebatas di tingkat lokal Pacitan, tetapi juga sudah merambah hingga tingkatan antarkota.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.