Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangka: Penghilang Dahaga Kaya Antioksidan

Kompas.com - 01/12/2009, 08:13 WIB

KOMPAS.com — Buah semangka sering dinikmati sebagai cemilan sehat kala cuaca panas. Selain menyegarkan, buahnya yang manis dan warnanya yang merah kerap mengundang selera untuk menyantapnya.

Semangka, yang masuk dalam keluarga Cucurbitaceae, fungsinya tak sekadar penghilang dahaga, tapi juga sebagai antioksidan yang baik. Buah berbentuk bulat ini juga mengandung vitamin C dan A dengan jumlah besar. Dengan kadar antioksidan yang tinggi, semangka dapat diandalkan sebagai penetral radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel dalam tubuh.

Radikal bebas dapat memicu oksidasi kolesterol sehingga terjadi penempelan di dinding pembuluh darah dan berisiko untuk serangan jantung dan stroke. Selain itu, radikal bebas juga menyebabkan kerusakan sel sepanjang dinding usus besar dan memicu terjadinya kanker usus besar.

Selain kaya akan antoksidan dan vitamin, semangka juga dikenal merupakan sumber karotenoid yang sangat baik. Semangka mengandung lycopene yang juga banyak ditemukan pada buah tomat.

Pentingnya lycopene diungkapkan sebuah riset yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition. Pasien dengan adenoma kolorektal (sebuah polip yang merupakan cikal bakal kanker kolorektal) memiliki kadar lycopene 35 persen lebih rendah daripada yang tanpa polip. Dengan kata lain, tubuh kita memerlukan kemampuan lycopene untuk memproteksi sel tubuh dan juga struktur tubuh dari kerusakan.

Studi lain yang dimuat Asia Pasific Journal of Clinical Nutrition melibatkan 130 individu dan 274 kontrol yang meminum teh hijau dan yang tidak meminum teh hijau. Terbukti 86 persen peminum teh hijau dan juga pengonsumsi makanan yang banyak mengandung lycopene mengalami penurunan risiko mengidap kanker prostat.

Penelitian lainnya yang dimuat American Journal Physiology Endocrinology Metabolism menyebutkan, para sukarelawan yang meminum jus semangka setiap hari sebanyak 8 ons gelas mempunyai kadar arginin 18 persen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

dr Intan Airlina Febiliawanti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com