Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Karbon Mulai Tawari Pemprov Sumut

Kompas.com - 22/11/2009, 19:45 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mulai banyak didatangi agen perdagangan karbon. Hutan Sumatera Utara yang masih memiliki luas 3,7 juta hektar, dianggap sangat potensial sebagai salah satu penangkap karbon dalam jumlah cukup besar. Namun secara resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih belum menghitung berapa besar karbon yang bisa ditangkap oleh luas hutan yang ada.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara James Budiman Siringoringo mengakui, sejak diperkenalkan mekanisme internasional tentang Reducing Emissions from Deforestation and Degradation in Developing Countries (REDD), sudah banyak agen perdagangan karbon yang menawarkan kerja sama kepada Pemprov Sumut untuk memperdagangkan karbon yang bisa ditangkap hutan di Sumut.

REDD adalah mekanisme internasional untuk memberikan insentif kepada negara berkembang yang berhasil mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Perdagangan karbon sendiri adalah menjual kemampuan pohon menyerap sejumlah karbon yang dikandung dalam atmosfer.

"Sudah cukup banyak agen karbon yang menawarkan kerja sama. Tetapi kami masih belum berani menandatangani kerja sama dengan mereka karena menunggu kejelasan mekanisme perdagangan karbon dari Departemen Kehutanan," ujar Siringoringo di Medan, Minggu (22/11).

Siringoringo mengatakan, Dinas Kehutanan Sumut masih belum secara resmi menghitung berapa banyak karbon yang bisa ditangkap oleh hutan seluruh Sumut. Belum ada perhitungan resmi, meski ada rumusnya. Tetapi rata-rata kan hutan yang masih bagus bisa menangkap 10 ton karbon perhektar," kata Siringoringo.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com