ROMA, KOMPAS.com — Sebanyak dua ruas jari dan sebuah gigi, yang dahulu diambil dari jenazah Galileo Galilei di Basilika Florentina pada abad ke-18 dan telah dinyatakan hilang, kini ditemukan kembali dan akan segera dipamerkan. Demikian dikatakan seorang direktur museum Italia, Jumat (20/11).
Tiga jemari, satu ruang tulang belakang, dan sebuah gigi diambil dari jenazah sang astronom oleh sejumlah penggemarnya di tahun 1737, pada 95 tahun setelah kematiannya. Kala itu, jenazahnya sedang dipindahkan dari tempat penyimpanan ke makam monumen di seberang makam Michaelangelo di Basilika Santa Croce, Florence.
Satu ruas jari diketemukan tak lama setelah insiden itu dan kini menjadi bagian dari koleksi Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence. Ruas tulang belakang yang juga ditemukan disimpan di Universitas Padua. Dulu, Galileo selama bertahun-tahun mengajar di tempat itu.
Namun, gigi dan dua jemari dari tangan kanan sang ilmuwan itu—ibu jari dan jari tengahnya—disimpan oleh seorang penggemarnya, seorang marquis Italia, dan kemudian disimpan dalam wadah yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga itu. Hal itu dikatakan Paolo Galluzzi, Direktur Musium Sejarah Ilmu Pengetahuan.
"Tapi seiring waktu, generasi mendatang keluarga itu melupakan isi sebenarnya dari wadah itu," menurut Galluzzi seraya menjelaskan bahwa kemudian mereka menjualnya. Tahun 1905, relikui-relikui itu telah raib tak berjejak, "sehingga para ahli berteori bahwa relikui-relikui itu telah hilang selamanya," begitulah pernyataan resmi museum itu.
Namun, wadah itu baru-baru ini muncul dalam suatu lelang dan dibeli oleh seorang kolektor pribadi yang tertarik pada isi dari wadah meski tak yakin bahwa itu sungguh memuat relikui Galileo.
Sang pembeli akhirnya menghubungi Galluzzi dan pejabat kultur Florence lainnya. Mereka mengacu pada dokumen sejarah secara detail, dan juga dokumen dari keluarga yang selama ini telah memiliki wadah itu. Kemudian disimpulkan bahwa jemari dan gigi itu memang milik Galileo. Demikian dikatakan Direktur Museum.
Semua relikui itu disimpan dalam vas gelas-tiup abad ke-18, yang juga disimpan dalam peti kayu bertatahkan patung sosok kepala Galileo.
Galileo yang meninggal pada tahun 1642 pernah dikecam oleh Vatikan karena menyatakan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari. Ajaran gereja saat itu berpendapat bahwa Bumi adalah pusat dari jagad raya. Pada awal 1990-an, Paus Yohanes Paulus II merehabilitasi nama Galileo, dan mengakui kesalahan gereja.
Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan Florence akan memamerkan jemari dan gigi tersebut pada musim semi mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.