Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Angket Century, Selamatkan Uang Negara

Kompas.com - 13/11/2009, 18:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosiolog Imam B Prasodjo berpendapat, ada dua motif yang melatarbelakangi pengguliran hak angket. Pendapat ini dikemukakannya di tengah "panas"-nya suasana di Gedung Dewan menyusul diajukannya penggunaan hak angket atas pengucuran dana talangan Bank Century. Motif pertama, urai Imam, menggunakan angket sebagai alat untuk menelusuri praktik "busuk" terkait kemungkinan hilangnya uang negara. Kedua, angket dimanfaatkan sebagai cara untuk merebut kekuasaan.

"Yang akan mendapat dukungan rakyat adalah angket yang tujuannya untuk menyelamatkan uang negara. Kalau sekedar merebut kekuasaan, saya yakin rakyat tidak akan mendukung," kata Imam, Jumat (13/11) di Gedung DPR, Jakarta.

Dengan cara itu, menurutnya, DPR akan menjalankan fungsinya secara elegan. Keraguan akan nasib hak angket, yang sebelumnya selalu "gembos" di tengah jalan, dinilai tidak akan terjadi jika DPR menunjukkan komitmennya selama proses investigasi berlangsung.

"Selama ini publik memang gamang untuk memberikan dukungan kepada DPR. Inilah kekusutan kita. Ada lembaga formal yang punya kewenangan untuk mengontrol tapi dia juga perlu dikontrol. Saran saya, pilih (anggota pansus angket) yang tidak punya beban masalah masa lalu, sehingga masyarakat yakin angket ini serius," ujarnya.

Selain gerak DPR, Presiden SBY juga diharapkan melakukan upaya-upaya substantif, di antaranya melakukan evaluasi total terhadap pejabat yang mempunyai rekam jejak buruk, mengevaluasi sistem agar berjalan baik dan sesuai fungsi, serta menyelidiki dugaan ketidakberesan dalam proses penegakan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau