Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDAM Sumbar Menderita Kerugian Rp 45 Miliar

Kompas.com - 08/11/2009, 13:58 WIB

PADANG, KOMPAS.com — PDAM Kota Padang, Sumbar, menderita kerugian Rp 45 miliar karena sejumlah pipa utama, instalasi pengolah air, dan Kantor Pusat PDAM di Jalan Sawahan Padang, rusak berat akibat gempa berkekuatan 7,9 SR.

"Kerusakan kantor saja ditaksir mencapai Rp 5 miliar sehingga aktivitas pelayanan administrasi bagi pelanggan sejak sebulan lebih masih dilakukan di bawah tenda darurat di halaman parkir kantor pusat," kata Direktur Teknik PDAM Kota Padang Reri L Tanjung di Padang, Minggu (8/11).

Kantor lama membutuhkan perbaikan total, tetapi untuk sementara direncanakan akan dipindahkan ke instalasi pengolah air (IPA) Gunung Pangilun.

Namun, karena kawasan tersebut berada di lahan berbukit, rencana pembangunan kantor baru akan dilakukan setelah disurvei tim geologi.

"Selain di Gunung Pangilun, PDAM juga memiliki lahan untuk pembangunan kantor baru di beberapa kawasan. Namun, kegiatan itu akan dilakukan dengan pertimbangan yang lebih dekat ke pusat kota Padang," katanya.

Pembangunan kantor baru itu juga tergantung dengan ketersediaan dana. Ia menyebutkan, kerusakan jaringan air PDAM itu meliputi pipa utama PDAM 600 mm bocor sepanjang 4 kilometer.

Selain itu, pipa utama yang dibangun oleh Kolonial Belanda sepanjang 7,9 km rusak dan sulit dideteksi untuk perbaikannya karena berada di bawah tanah.

"Kebocoran yang belum terdekteksi berasal dari pipa utama itu hingga kini berada di Jalan Veteran, Jalan Pemuda, Jalan Pondok, Jalan Sudirman dan Jalan A Yani," katanya.

Untuk melayani pelanggan, PDAM memasang pompa hidran untuk umum sebanyak 103 unit. Kini pemenuhan kebutuhan air bagi warga baru mencapai 50 persen, 30 persen lainnya ditanggulangi dengan kondisi pelayanan darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com