Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padang Pariaman Butuh 15 Truk Tangki Air

Kompas.com - 04/11/2009, 19:27 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Padangpariaman, Sumatera Barat masih membutuhkan bantuan truk tangki pemasok air bersih untuk melayani warga pada 20 kecamatan di dua daerah yang terkena gempa 30 September 2009.
    
"Pascadicabutnya masa tanggap darurat, truk tangki untuk memasok air bersih ke korban gempa hanya dua milik PDAM setempat. Kita berharap ada bantuan armada dari PDAM kab/kota di Sumbar," kata Direktur PDAM Padangpariaman, M Nur Idris  ketika ditemui di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (4/11).
    
Menurutnya, sedikitnya kebutuhan tangki 15 unit untuk melayani masyarakat di 17 kecamatan pada Kabupaten Padang Pariaman dan tiga kecamatan di Kota Pariaman.
    
Terkait, dua unit armada tangki yang ada sekarang masing-masingnya kapasitasnya 4000 liter sehingga dengan luas wilayah jangkaun sulit semua masyarakat terlayani. "PDAM memasok air pada 20 kecamatan tak terbatas daerah yang krisis air bersih saja, meskipun prioritasnya pemukiman penduduk yang tidak terjangkau sistem pipanisasi," katanya.
    
Apalagi, tambahnya, wilayah permukiman penduduk di Padang Pariaman menyebar hingga pinggiran hampir terdapat rumah masyarakat. "Kalau lokasi perumahan masyarakat terkonsentrasi pada titik tertentu, mungkin bisa terlayani secara keseluruhan. Tapi kondisinya berbeda dan mobilitas pemasokan air bersih snagat tinggi," katanya.     
    
Lebih lanjut M Nur menjelaskan, sekitar 80 persen masyarakat di Padang Pariaman belum terjangka sistem, hanya 20 persen yang sudah terjangkau.
    
Masyarakat yang sudah terjangkau sistem PDAM, masih bisa mendapatkan kebutuhan air bersih, meskipun pengalirannya belum sempurna.
    
PDAM Padang Pariaman akan memasok air bersih kepada masyarakat korban gempa di dua daerah itu, berlangsung hingga akhir November 2009. "Meski tanggap darurat sudah berakhir tetapi pasokan air bersih ke korban gempa di Padang Pariaman belum bisa dihentikan. Makanya dibutuhkan penambahan truk tangki pengangkut ke permukiman penduduk," katanya.
    
Selama masa tanggap darurat, sebutnya, untuk memenuhi kebuthan air bersih di Pariaman dan Padang Pariaman ada bantuan truk tanki dari PDAM Padang Panjang dan Solok, juga empat unit berkapasitan 18 ribu liter dari BNI. Namun, setelah berakhir masa tanggap darurat bantuan tangki pemasok air bersih ditarik kembali, hanya tinggal dua milik PDAM setempat. "Kita akan mengirimkan surat melalui Bupati Padang Pariaman ke provinsi untuk minta dukungan bantuan truk tangki tersebut," katanya.
    
Menyinggung kerugian PDAM Padangpariaman akibat gempa 7,9 Skala Richter (SR) sebulan lalu itu, M. Nur menyebutkan sekitar Rp 9,5 miliar karena kerusakan sistem.
    
Sistem yang rusak, meliputi pipa induk, pipa produksi serta pipa penyambung ke rumah-rumah masyarakat dan proses perbaikan akan memakan waktu lama.
    
Kerusakan pipa sambungan PDAM ke rumah pelanggan pada dua daerah itu mencapai 5.000 yang kondisinya putus tetapi sudah mulai diperbaiki sesuai kemampuan. "Kami juga berharap mendapatkan bantuan material sistem PDAM dari Dinas PU Provinsi Sumbar, pengusulan sudah disampaikan," katanya mengaku usai rapat dengan jajaran PU Provinsi Sumbar.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com