Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Berlanjut, Fenomena Ponsel "Mesin Ketik"

Kompas.com - 20/10/2009, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga akhir tahun depan, fenomena telepon seluler berbasis tuts QWERTY masih terus berlanjut di Indonesia. Maka dari itu, masuk akal jika produsen global ataupun lokal beramai-ramai menggelontor pasar Tanah Air dengan produk yang dipopulerkan kembali oleh BlackBerry ini.

Sudah bisa diperkirakan pula kebanyakan tampilan ponsel QWERTY ini memang lebih sering mirip dengan buatan Research in Motion (RIM) tersebut. Pembedanya hanya di segmen harga. "Ponsel QWERTY kan ponsel yang tampilannya seperti tuts mesin ketik, patennya tidak ada. Jadi tampilan produk-produknya hampir sama. Itu tak jadi masalah," kata General Manager LG Mobile Communication Indonesia, Usun Pringgodigdo, pada peluncuran ponsel QWERTY seri LG GW300, Selasa (20/10).

Sembari memanfaatkan kebutuhan pasar ponsel QWERTY di bawah harga 300 dollar AS, terang Usun, LG berupaya meningkatkan terus citranya juga sebagai produsen ponsel. Oleh karena itu, berbagai klaim menjadi unggulan ponsel seberat 96,5 gram tersebut. Termasuk, dimensinya yang berukuran 115,4 mm x 61 mm x 12,6 mm.

Masuk dalam klasifikasi messaging phone, ponsel yang dibanderol Rp 1,5 juta per unit ini dilengkapi dengan fitur avatar. Ada 30 avatar di dalamnya yang terbagi dalam dua tema yakni park dan zoo.

Kepada konsumen, ponsel yang tersedia dalam dua pilihan warna, merah dan perak ini dipasarkan dengan sistem bundling bersama operator seluler 3. untuk tahap awal, jelas Usun, pihaknya menargetkan penjualan 50.000 unit. "Dari jumlah itu, 30 persennya kami sediakan untuk Jakarta," demikian Usun Pringgodigdo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com