DAHONO FITRIANTO dan YULIA SAPTHIANI
KOMPAS.com - Sembilan selebriti yang pernah berjaya pada era 1960-1970-an muncul dari balik dua layar monitor raksasa yang berputar perlahan. Dengan kostum meriah warna-warni, mereka mulai bergoyang, menari bebas, dan menyanyi. ”Friday night and the lights are low, looking out for the place to go....” Bergemuruhlah ribuan hadirin yang memenuhi Istora Senayan pada Rabu (14/10) malam. Mereka sontak berdiri, ikut bergoyang, dan menyanyikan ”Dancing Queen”, lagu yang dipopulerkan grup musik asal Swedia, ABBA, tahun 1976 silam. Para foto model dan desainer itu, Rima Melati, Enny Soekamto, Carmanita, Mimi Fahmi, Atik Sinuko, Kartini Basuki, Indra Sobiran, Sarita, dan Citra Yuliastuti (lebih dikenal dengan nama Citra Darwis), menjadi puncak pergelaran konser nostalgia Dancing Queen yang diproduksi Merah Putih Showbiz. Meski suara bernyanyi mereka sudah agak-agak mblero, mereka (dan penonton) tak peduli. Semua bergoyang, berlenggak-lenggok bagaikan ratu dansa. ”Kami, kan, memang ratu disko tahun ’70-an,” seru desainer mode Carmanita seusai pentas. Pergelaran Dancing Queen malam itu memang bertujuan memanjakan para penggemar berat lagu-lagu ABBA. Selama hampir dua jam nonstop, tak kurang dari 26 lagu-lagu terpopuler ABBA dibawakan sederet penyanyi pop Indonesia dengan iringan musik oleh Magenta Orchestra pimpinan Andi Rianto. Pentas dibuka dengan lagu Pengarah musik Andi Rianto mengatakan, pentas tersebut diilhami film layar lebar Mamma Mia! (2008), film musikal yang terinspirasi lagu-lagu ABBA. ”Selama jadi musisi, banyak aransemen saya yang terpengaruh (musik) ABBA karena bagi saya musik ABBA itu catchy,” tutur Andi sebelum konser. Kami bahkan sempat mengira Dancing Queen akan berbentuk pentas musikal seperti Mamma Mia!. Namun, ternyata konser dengan harga tiket