Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Antitol, Jalur Bandung Cirebon Diblokir Dua Jam

Kompas.com - 13/10/2009, 19:25 WIB

CIREBON, KOMPAS.com- Sekitar 3.000 santri Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Selasa (13/10), kembali berunjuk rasa untuk menentang pembangunan jalan tol Trans Jawa, ruas Cikampek-Palimanan.

Aksi selama dua jam dari pukul 15.00-17.00 itu dilakukan dengan memblokir jalur utama Bandung-Cirebon di Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Akibat pemblokiran itu, lalu lintas Cirebon-Bandung sempat macet 2 km dari arah Cirebon maupun Bandung. Kendaraan yang seharusnya bisa melalui jalan besar, akhirnya dialihkan ke jalan alternatif Susukan yang tembus ke Majalengka.

Sebelum berorasi menolak jalan tol yang saat ini masih dalam tahap pembebasan tanah itu, para santri dan sesepuh pesantren mengadakan shalat gaib bagi korban gempa di Sumatera Barat terlebih dulu. Mereka shalat di tengah jalan dan membentuk barisan sepanjang 500 meter.

Setelah itu, mereka kembali berorasi dan membakar orang-orangan sawah yang digambarkan sebagai Menteri PU Djoko Kirmanto, serta membakar poster bergambar Menteri Agama Maftuh Basyuni, serta Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Kiai Zamzami yang memimpin demonstran tersebut, tol tidak boleh membelah pesantren. Hal itu adalah harga mati dan tidak bisa ditawar lagi. Ia mengklaim Menteri Pekerjaan Umum telah menyepakati pembangunan tol yang di trase bagian utara yang tak membelah pesantren pada saat bertemu dengan para kiai tahun 2008 lalu di Babakan Ciwaringin.

"Tetapi mereka ingkar janji, kesepakatan yang ada tidak dihiraukan," kata Kiai Zamzami.

Diakui Zamzami, kemarahan warga pesantren meledak karena sudah ada upaya dari pembangun jalan tol untuk mengadakan ganti rugi kepada warga Ciwaringin. Para kiai juga berkomitmen untuk membawa kasus ini ke pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com