Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ostrom, Perempuan Pertama Raih Nobel Ekonomi

Kompas.com - 13/10/2009, 08:01 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Hadiah Nobel bidang Ekonomi diberikan kepada sepasang ekonom AS, Oliver Williamson dan Elinor Ostrom. Ostrom merupakan perempuan pertama yang mendapatkan Hadiah Nobel bidang Ekonomi. Penghargaan itu diberikan di Stockholm, Senin (12/10).

Keduanya mendapatkan penghargaan bergengsi itu atas penelitiannya mengenai etika tata kelola dan manajemen sumber daya alam.

Isu mengenai tata kelola telah menjadi isu penting selama terjadinya krisis global. Kegagalan dewan direksi perusahaan, misalnya bonus berlebihan untuk para eksekutif atau mencegah pemberian bonus yang merupakan penghargaan atas pengambilan keputusan investasi berisiko tinggi, merupakan isu-isu tata kelola.

”Penelitian Elinor Ostrom dan Oliver Williamson menyatakan bahwa analisis ekonomi dapat dilakukan hampir pada semua bentuk organisasi sosial,” demikian diungkapkan para juri.

Ostrom mendapatkan separuh dari hadiah uang sebesar 1,42 juta dollar AS (sekitar Rp 13,5 miliar). Ostrom melakukan analisis terhadap tata kelola ekonomi, khususnya menghubungkan manajemen kepemilikan umum atau properti yang berada di bawah kontrol seperti sumber daya alam. Karyanya menggugat kebijakan konvensional bahwa kepemilikan umum tak perlu dikelola atau harus diatur pemerintah pusat. Kepemilikan umum bisa diprivatisasi.

Ostrom adalah profesor di Universitas Indiana AS. Namanya sudah beredar sebagai calon penerima Nobel dalam beberapa tahun belakangan ini. Ostrom mengatakan kepada televisi Swedia, kesan pertamanya setelah keluar pengumuman tersebut adalah sangat terkejut. Dia juga mengaku kaget mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.

”Jika kita ingin menghentikan kehancuran lingkungan alam kita dan mencegah terulang pengalaman banyaknya kehancuran sumber daya alam di masa lalu, kita harus belajar dari keberhasilan dan kegagalan dari rezim kepemilikan bersama,” ujar juri.

”Karya Ostrom mengajarkan kepada kita mengenai mekanisme yang dapat menjaga kesinambungan kerja sama di antara manusia,” demikian pernyataan juri.

Ostrom, yang menyebut dirinya sebagai ekonom politik, mengatakan tidak menyadari bahwa dia adalah perempuan pertama penerima Hadiah Nobel Ekonomi. Dia menjelaskan, karyanya berfokus pada membentuk kerangka untuk memahami sistem sosial-ekologi termasuk interaksi sumber daya dan manusia. ”Hal itu sangat penting dalam isu pemanasan global,” ujarnya.

Dia membuktikan bagaimana kepemilikan bersama dapat dikelola dengan baik oleh kelompok yang menggunakannya.

Manajemen organisasi

Williamson adalah profesor di Universitas Berkeley California. Ia mendapat hadiah separuh bagian yang lain.

Dia mendapat penghargaan atas penelitiannya mengenai tata kelola ekonomi, khususnya dalam perusahaan. Dia telah mempelajari eksistensi dari perusahaan besar dan menyatakan bahwa organisasi hierarkis melambangkan struktur alternatif tata kelola yang membedakan pendekatan mereka dalam mengatasi konflik kepentingan.

”Menurut teori Williams, korporasi besar eksis karena mereka efisien, ketika perusahaan gagal mendapatkan efisiensi, eksistensi mereka dipertanyakan,” demikian dinyatakan oleh Komite Nobel.

”Perusahaan besar mungkin akan menyalahgunakan kekuasaan mereka. Mereka dapat saja, misalnya, berpartisipasi dalam lobi-lobi politik dan memperlihatkan tindakan yang tidak kompetitif,” demikian dinyatakan juri.

Akan tetapi, menurut penemuan Williamson, lebih baik perusahaan diregulasi langsung daripada melalui kebijakan yang membatasi ukuran perusahaan. Demikian diungkapkan Akademi Pengetahuan Kerajaan Swedia.

Hadiah Nobel Ekonomi merupakan salah satu dari enam bidang penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang berjasa dalam bidang masing- masing. Hadiah ini diciptakan berdasarkan surat wasiat industrialis Swedia, Alfred Nobel, pada tahun 1896.

Tahun lalu, Hadiah Nobel Ekonomi diberikan kepada ekonom AS, Paul Krugman. Krugman adalah seorang kolumnis di New York Times dan sering mengkritik kebijakan ekonomi Washington. Ketika itu dia mengajukan penelitian tentang analisis pola perdagangan. Tahun ini, ada 11 warga AS, termasuk yang berkewarganegaraan ganda, mendapatkan Hadiah Nobel.(joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com