Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadalah, Migren Bisa Menyertai Stroke

Kompas.com - 01/10/2009, 12:43 WIB

KOMPAS.com - Bukannya menakut-nakuti, terkadang satu penyakit bisa timbul menyusul penyakit lainnya. Ironisnya, gejala penyakit kedua seringkali begitu tersamar sehingga orang tidak menduga keberadaannya.

Frekuensi timbulnya sakit kepala sebelah, ternyata dapat menjadi gambaran besarnya risiko terhadap stroke dan serangan jantung. Penelitian di Amerika Serikat tahun 2007 menyebutkan, jika migren kita kambuh rutin minimal sebulan sekali, artinya risiko serangan jantung meningkat menjadi 50 persen lebih tinggi. Ini dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengalami migren sama sekali.

Sementara itu, apabila migren kita mampir seminggu sekali, risiko terhadap stroke dan serangan jantung langsung menukik hingga 3 kali lipat. Demikian dijelaskan oleh Tobias Kurth, MD, peneliti dan asisten profesor dari Harvard Medical School.

Menurut dr.Imam Nito, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari RS Omni Pulomas, tidak semua migren menjadi pertanda adanya risiko stroke dan serangan jantung. Lebih terperinci, tipe yang berkaitan dengan stroke atau serangan jantung adalah migren fungsional. Bukannya migren temporer yang misalnya kambuh sehabis berjemur di bawah terik matahari.

Yang dimaksud dengan migren fungsional adalah sakit kepala yang timbul karena salah satu organ tubuh tidak berfungsi baik. Misalnya, suplai aliran darah tidak lancar karena terhambat oleh tumpukan kolesterol.

Lindungi diri kita dengan menghindari pemicu migren, mengingat, hingga sekarang para peneliti masih belum menemukan cara yang tepat untuk mencegah migren temporer maupun fungsional.

Untuk mencegah migren fungsional yang berkaitan dengan risiko penyakit jantung dan stroke, kita bisa menerapkan saran yang diberikan oleh National Stroke Association: Rutinlah berolahraga dan atur pola makan sehari-hari, agar kadar kolesterol stabil dan terhindar dari kegemukan. Selain itu, berhentilah merokok dan batasi juga konsumsi minuman yang mengandung alkohol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com