Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Meluruh dalam Sembilan Hari

Kompas.com - 04/09/2009, 23:35 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Hasil pemantauan gempa susulan yang dilakukan Kantor Pusat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa susulan yang terjadi saat ini sudah mulai luruh. Peluruhan gempa itu diperkirakan akan terus terjadi hingga sembilan hari setelah peristiwa gempa terjadi.

Hal itu dikatakan Kepala BMKG Sri Woro Harijono, Jumat (4/9) di Bandung, dalam konferensi pers yang dilakukan pukul 21.00 malam. Gubernur Jawa Barat Ahma d Heryawan turut hadir dalam konferensi pers tersebut.

"Masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan adanya gempa susulan dalam skala besar. Sebab, menurut hasil penelitian dan penghitungan kami, potensi gempa terus meluruh," katanya.

BMKG mencatat jumlah gempa susulan pada Jumat ini sebanyak 12 kali dengan kekuatan dua sampai tiga skala richter (SR). Dalam skala tersebut, lanjut Sri, gempa tidak terasa dan tidak membahayakan. Oleh karena itu, bagi warga yang rumahnya hanya rusak ringan diimbau agar kembali ke rumah masing-masing.

"Belum ada teknologi yang bisa mendeteksi kapan, di mana, dan seberapa besar gempa akan terjadi. Oleh karena itu, isu yang mengatakan bahwa akan ada gempa susulan berkekuatan 8,3 SR patut dipertanyakan," ujarnya.

Terkait penanganan bencana, Heryawan menyatakan akan memberikan dana stimulus bagi perbaikan rumah warga korban gempa. Besarnya akan disesuaikan dnegan kondisi rumah awal, apakah kecil, sedang ataukah besar.

"Kami masih melakukan pendataan dan verifikasi awal guna mengetahui berapa banyak kerusakan rumah warga serta infrastruktur lain," ujarnya.

Dana stimulus itu akan ditopang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kota/kabupaten, provinsi sampai anggaran dari. Pola yang sama akan diterapkan untuk membantu pembiayaan kesehatan bagi para korban.   

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com