Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhasan Burung Sumatera Diabadikan dalam Perangko Edisi Khusus

Kompas.com - 14/07/2009, 17:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perangko Seri Burung-Burung Indonesia, edisi khusus, akan diluncurkan oleh Departemen Kehutanan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia pada tanggal 15 Juli 2009 di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti yang akan dihadiri oleh Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono. Edisi perdana Perangko Seri Burung Indonesia ini mengambil tema "Pusaka Hutan Sumatera" dengan menampilkan enam jenis burung khas Sumatera dengan status keterancaman tertinggi.

"Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-7 Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia pada tanggal 15 Juli, kami akan meluncurkan perangko Seri Burung Sumatera yang terancam punah," ujar Prof. Ani Mardiastuti, Ketua Dewan Burung Indonesia, di Jakarta, Selasa (14/7).

Keenam jenis burung tersebut adalah julang jambul hitam (Aceros corrugatus), cekakak hutan-melayu (Actenoides concretus), kuau raja (Argusianus argus), luntur kasumba (Harpactes kasumba), bangau storm (Ciconia stormi), dan mentok rimba (Cairina scutulata).

Tema Sumatera dipilih karena Sumatera merupakan salah satu pulau dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Selain itu, Sumatera memiliki jenia mamalia paling banyak di Indonesia dan terdapat lebih dari 609 jenis burung atau lebih dari 40% dari jumlah burung yang ada di Indonesia.

"Penerbitan perangko Seri Burung Sumatera ini bertujuan agar masyarakat terpicu dan mempunyai keinginan untuk melestarikan burung-burung ini," jelas Prof. Ani Mardiastuti.

Perangko Seri Burung Sumatera merupakan langkah awal untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang burung dan habitatnya dan menyadarkan masyarakat agar melestarikan burung-burung di Indonesia terutama di Pulau Sumatera yang terancam punah. Perangko seri ini akan bernilai Rp2.500,00 dan akan dicetak sebanyak 300.000 eksemplar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com