Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menonton Penguin Berparade

Kompas.com - 12/07/2009, 08:08 WIB

KOMPAS.com — Menonton parade penguin yang imut pada senja hari yang dinginnya menusuk tulang terasa seperti minum kopi pada saat mengantuk. Byaar.... Rasa dingin digantikan oleh rasa nyaman. Puluhan penguin yang lucu-lucu itu penyebabnya.

Perjalanan yang katanya hanya 90 menit dari kota Melbourne, Australia, menuju Phillip Island, ternyata ditempuh selama lebih dari 120 menit. Pulau kecil itu berjarak sekitar 140 kilometer dari Melbourne ke arah selatan.

Nama Phillip dicuplik dari nama Gubernur Victoria, Australia, yang pertama, Arthur Phillip. Pulau seluas sekitar 10.000 hektar ini adalah habitat penguin. Di tempat itu terdapat bendungan pemecah ombak alami yang dangkal, terutama di sepanjang Teluk Western Port.

Kami melewati beberapa daerah di pinggiran Victoria, seperti Elwood, Sandringham, Cranbourne, Tooradin, dan terakhir, San Remo. Perjalanan cukup jauh sore hari pada pertengahan Mei lalu itu membuat kami mengantuk.

Saya sengaja ikut rombongan city tour bersama belasan wisatawan lain agar bisa mengobrol sepanjang perjalanan. Namun, rupanya kami sama-sama terkantuk-kantuk, sementara sopir menjelaskan banyak hal tentang ladang dan peternakan luas yang kami lalui. Jalan sungguh sepi, ngelangut. Sepanjang jalan kami hanya melihat hamparan rumput, sapi, kerbau, kambing, dan kuda.

Phillip Island hampir dekat. Ada jembatan panjang yang menghubungkan Australia dengan pulau kecil itu, jadi kami tidak perlu naik perahu untuk menyeberang. Jembatan sepanjang 640 meter itu menghubungkan kota San Remo dengan Newhaven, kota di Pulau Phillip.

Matahari makin redup saat kami tiba di bibir pantai. Di sinilah kami menyaksikan pemandangan indah ketika ratusan penguin berjalan berderet-deret, pulang ke sarang setelah berenang-renang di laut.

Hidup yang berat

Sebelum masuk, peringatan tidak boleh memotret terpampang besar. Agak kecewa juga, mengingat, betapa besar niat untuk mengabadikan penguin-penguin yang lucu itu. Barangkali bisa memotret tanpa kilat foto? ”Maaf, sekarang sudah tidak bisa lagi meski tanpa blitz. Dulu pernah boleh tetapi karena semua orang ingin motret, suasana jadi kacau dan itu mengganggu penguin,” kata seorang penjaga.

Kalau mau digambarkan, kehidupan penguin sungguh berat. Binatang kecil itu lahir di tengah dunia yang dipenuhi predator, seperti anjing, serigala, hingga burung-burung pemangsa dan hiu. Penguin kecil harus tetap tinggal di liang-liang kecil (burrows), menunggu induk mereka pulang membawa makanan. Jika terjadi sesuatu pada orangtua mereka saat mencari ikan di laut, otomatis penguin kecil tidak dapat makan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com