ROTE, KOMPAS.com — Kabupaten Rote Ndao memiliki jenis reptilia unik yang tidak terdapat di tempat lain di dunia. Reptilia ini adalah Kura-kura Leher Ular Rote atau Chelodina mccordi. Reptilia ini termasuk ordo testudines dari famili chelidae dan subfamili chelodina.
Kura-kura kecil leher panjang ini dinyatakan sebagai spesies baru tahun 1994 setelah dilakukan penelitian oleh lembaga ilmiah bekerja sama dengan Departemen Kehutanan. Spesies ini merupakan pecahan dari C. Novaeguineae.
Sayang, akibat diperjualbelikan, kura-kura leher ular tidak ada lagi di wilayah Rote Ndao. Masyarakat Rote Ndao bahkan telah lupa dengan keberadaan kura-kura ini. Reptil yang hidup endemik di Danau Naluk dan Danau Enduy Pulau Rote ini justru dikembangbiakkan di daerah lain.
Agar spesies ini tidak punah, Departemen Kehutanan memandang perlu mengembalikan kura-kura ini pada habitatnya di Pulau Rote agar populasinya naik di habitat aslinya.
Upaya pelestarian kura-kura ini sesuai amanat Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, PP/8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, Permenhut no. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar bab X tentang Pengembalian ke Habitat Alam (restocking) dan Status Satwa Purna Penangkaran.
Menurut rencana, kura-kura leher ular Rote akan dilepasliarkan di Danau Peto di wilayah Desa Maubesi, Kecamatan Roteng, Kabupaten Rote Ndao. Spesies kura-kura leher ular Rote yang akan dikembalikan ke habitatnya di Pulau Rote sebanyak 40 ekor. Kura-kura ini akan dilepasliarkan di danau Peto sebagai alternatif danau untuk dijadikan lokasi habitat kura-kura tersebut.
"Kura-kura ini langka dan hampir punah. Bahkan, di Pulau Rote sudah tidak ada lagi sehingga yang ada di penangkaran akan dikembalikan ke habitatnya dan dikembangbiakkan. Pelepasan kura-kura ke habitatnya rencananya akan dilakukan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, tanggal 10 Juli 2009 setelah pelaksanaan pilpres," kata Asisten II Pemkab Rote Ndao, Sonny Sayd.
Kura-kura leher ular dewasa bisa mencapai ukuran 15-25 cm dan memiliki bentuk karapas (tempurung) yang unik dengan sisi karapas melengkung ke atas. Reptil ini acap ditemukan di toko-toko hewan walau di tempat asalnya mereka sudah sulit dijumpai. (mar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.