Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Jenis Anggrek di Indonesia Terancam Hilang

Kompas.com - 18/06/2009, 17:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 2.000 dari 5.000 jenis anggrek di Indonesia terancam punah akibat pembabatan hutan dan penyelundupan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, kata peneliti dari LIPI Dwi Murti Puspitaningtyas, di Jakarta, Kamis (18/6).

"Sebanyak 30 hingga 40 persen jenis anggrek Indonesia harus segera dilakukan penyelamatan melalui pembudidayaan dan konservasi, karena jenisnya semakin langka," kata dia. Bila konservasi dan upaya penyelamatan ribuan jenis anggrek tersebut tidak dilakukan, dandikhawatirkan Indonesia akan banyak kehilangan kekayaan alam yang tidak ternilai harganya.

Beberapa jenis anggrek yang kini langka di antaranya, yaitu Phalaenopsis javanica dari Jawa Barat, Cymbidium hartinahianum dari Sumatera Utara, dan Paraphalaenopsis denevii dari Kalimantan. Selain itu, seluruh jenis anggrek Paphiliopedium masuk appendix CITES sebagai jenis anggrek yang tidak boleh diperdagangkan di dalam negeri maupun luar negeri.

Menurut dia, beberapa anggrek langka tersebut dinilai memiliki keunikan sehingga kini terus dilakukan perburuan. Fungsinya adalah untuk dijadikan sebagai induk silangan guna menghasilkan hibrida baru, sehingga yang terjadi adalah semakin langka jenis anggrek tersebut akan semakin diburu. Murti mengatakan, eksploitasi anggrek secara besar-besaran yang dilakukan di beberapa daerah seperti di Kalimantan harus segera dibatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com