Konservasi Fosil Gading Gajah Purba

Semarang, Kompas - Museum Jawa Tengah Ronggowarsito mengonservasi fosil gading gajah purba (stegodon trigonochephalus) yang menjadi primadona Situs Patiayam, Kecamatan Jekulo, Kudus. Fosil itu akan tampil pada Borobudur International Festival, 16-20 Juli.

Fosil itu tiba di Museum Ronggowarsito Rabu (10/6) dan dibuka untuk dirawat, Senin (15/6). Ada enam rangkaian fosil gading gajah purba yang dikirim dari Patiayam ke museum. Namun, hanya satu yang muncul di BIF, yakni sepasang gading paling besar.

Fosil itu berukuran 2,7 meter dengan lingkar pangkal 61 sentimeter dan lingkar ujung 28 sentimeter. Fosil kedua memiliki panjang 2,2 meter dengan diameter pangkal 15 sentimeter. Keduanya diperkirakan berusia minimal 750.000 tahun.

Kepala Seksi Pengkajian dan Pelestarian Bambang Sugiarto di Kota Semarang, Selasa (16/6), menyebutkan, fosilisasi gading gajah purba tersebut belum sempurna sehingga masih rapuh. Untuk itu, perawatan berlangsung sangat hati-hati.

"Kami mempelajari kondisi fosil untuk melihat retakan-retakan yang ada, kemudian memberi cairan pelapis agar awet. Prosesnya memakan waktu hingga 20 hari," ujar Bambang.

Setelah proses pelapisan sebanyak tiga kali, rangkaian gading gajah purba itu disambung dengan lem dan media penyambung. Medianya berupa tembaga jika fosil cukup kuat dan kayu atau bambu jika fosil masih terlalu rapuh. (Uti)