Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT DI Kembangkan Pesawat Amfibi

Kompas.com - 10/06/2009, 22:25 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — PT Dirgantara Indonesia akan mulai mengembangkan teknologi pesawat amfibi satu-satunya di Indonesia, yang akan mulai dijual pada 2012. Pesawat yang mampu mendarat di lautan itu dibuat memanfaatkan lisensi pabrikan Jerman, Dorner Seawings.

Direktur Teknologi, Teknik, dan Pengembangan PT DI Andi Alisjahbana mengatakan, pengembangan pesawat ini memerlukan waktu sekitar tiga tahun sebelum akhirnya dikomersialkan. "Prosesnya meliputi tahap riset terapan, pengembangan pasar, baru kemudian produksi," ungkapnya di Bandung, Rabu (10/6).

Pesawat amfibi yang harganya di pasaran internasional saat ini sekitar Rp 25 miliar per unit tersebut memiliki bobot 5.000 kilogram dengan mesin ganda (twin engines) yang bisa menampung hingga 14 penumpang. Adapun jarak yang diperlukan saat lepas landas di lautan sekitar 35 feet atau sekitar 17 meter.

"Di seluruh dunia, mungkin hanya Indonesia dan Filipina yang sangat memerlukan pesawat jenis ini. Dengan status negara kepulauan, pesawat ini adalah moda udara paling efektif dan efisien," katanya.

Pesawat tersebut, kata Andi, didesain supaya mampu mendarat dan lepas landas di lautan. Oleh karena itu, material tubuh pesawat terbuat dari fiber glass yang tahan karat. Pesawat dengan kapasitas serupa di Indonesia saat ini ada empat unit. Namun, itu hanya pesawat ringan yang ditempeli sayap bawah.

Seperti di negara-negara maju, pesawat amfibi tidak hanya mampu dioperasikan untuk pesawat angkutan, tetapi juga untuk ambulans udara, search & rescue (SAR), serta patroli laut.

Dari sisi teknis, pesawat tersebut sangat cocok dengan kondisi wilayah yang 62 persen penduduknya tinggal di wilayah pesisir, yakni pantai, danau, atau sungai. Wilayah Indonesia sendiri, 70 persen arealnya terdiri atas lautan lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com