Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Lahan Sebabkan Pemanasan Suhu di Jambi

Kompas.com - 08/06/2009, 17:53 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Maraknya konversi lahan menjadi menyebab terus meningkatnya suhu dalam tiga hingga empat tahun terakhir. Tahun ini, suhu rata-rata di Jambi naik 0,8 hingga 1,8 derajat celcius.

Demikian dikemukakan Kepala Badan Meteorogi dan Geofosika Provinsi Jambi RL Tobing, Senin (8/6).

"Dalam konteks wilayah , ada pergeseran kenaikan suhu pada daerah Jambi. Ini karena dampak pemanasan akibat maraknya konversi lahan, baik untuk perkebunan maupun tanaman industri," ujarnya.

Tobing menjelaskan, pemanasan di Jambi terlihat signifikan sejak 2006. Kenaikan suhu mencapai rata-rata satu persen per tahun. Pada tahun ini, kenaikan suhu mencapai 0,8 hingga 1,8 derajat celcius.

Sejak Mei 2009 hingga sekarang, suhu bahkan mencapai puncaknya yaitu 31 hingga 32 derajat celcius. Kondisi ini berbeda dibanding pada kondisi sebelumnya sekitar 28 hingga 29 derajat celcius.

Hari ini, hujan turun selama sekitar dua jam mulai pukul 08.00. Tobing mengatakan bahwa saat ini Jambi memasuki masa transisi dari musim penghujan ke kemarau. Suhu ekstrem masih terus terjadi berupa panas terik namun terkadang hujan deras diikuti petir dan angin kencang. "Keadaan cuaca mulai memasuki awal kemarau, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya hujan dalam intensitas di bawah normal," ujarnya.

Puncak kemarau diperkirakan berlangsung pada Juli hingga September. Pada masa itu, suhu ekstrem akan cenderung menurun. Angin bergerak dari tenggara ke selatan.

Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, sekitar 350.000 hektar kawasan hutan produksi bekas kawasan hak pemanfaatan hutan (HPH) di Provinsi Jambi akan dikonversi menjadi hutan tanaman industri (HTI). Perusahaan yang mengajukan izin pembukaan HTI akasia adalah Duta Sarana Sejahtera seluas 100.000 hektar di Kabupaten Bungo, Duta Alam Makmur 120.000 hektar di Kabupaten Merangin, dan Semesta Jaya Lestari sekitar 100.000 hektar.

Perusahaan yang mengajukan HTI karet, Lenvrindo sekitar 90.000 hektar, Singa Yehuda Perkasa seluas 39.500 hektar, Bukit Kausar 42.000 hektar, Forestra Raya sekitar 70.000 hektar, dan Malaka Agro Perkasa 20.000 hektar.

Belum lama ini, Menteri Kehutanan juga telah mencadangkan 52.000 hektar hutan produksi di Kabupaten Tebo dan Tanjung Jabung Barat, Jambi, untuk dikonversi menjadi hutan tanaman industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com