Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bengkulu Resah Gara-gara Gunung Raksasa

Kompas.com - 30/05/2009, 07:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Bengkulu mulai resah terkait isu ditemukannya "gunung api raksasa" di perairan barat Bengkulu. Padahal, penduduk daerah itu masih trauma akan isu gempa dahsyat akhir tahun 2008.
"Sekarang timbul lagi isu ditemukannya gunung api raksasa, sedangkan Bengkulu sudah dua kali diguncang gempa besar tidak seheboh dua isu terakhir," kata Tabrani Undu salah seorang tokoh masyarakat Bengkulu ketika dihubungi, Jumat (29/5).

"Kami meragukan isu ditemukannya gunung api raksasa itu dan hampir sama dengan ramalan akan terjadi gempa dahsyat pada 23 Desember 2008. Kami mengharapkan kepada pihak peneliti agar tidak menginformasikan penemuan yang belum pasti karena membuat cemas masyarakat di sekitar gunung api itu," tegasnya.

Asisten II Sekwilda Provinsi Bengkulu Ir Fauzan Rahim kepada wartawan di Bengkulu mengatakan, Pemprov Bengkulu akan meminta data akurat ke LIPI terkait isu ditemukannya gunung api raksasa itu. "Bila benar ada faktanya, maka akan dilakukan antisipasi dengan mengimbau masyarakat atau mengevakuasinya dari lokasi terdekat dengan gunung api itu, kendatipun jaraknya dari Kota Bengkulu sekitar 310 kilometer, namun tetap akan dilakukan antisipasi," katanya.

Mantan Komandan Pangkalan TNI AL Bengkulu Choky Hutabarat, ketika dihubungi, mengatakan, pihaknya sangat terkejut sekali mendengar penemuan itu. "Kendati saya sudah dimutasi ke TNI AL Jakarta, tapi masih peduli akan perkembangan Bengkulu," ujarnya.

Dia menambahkan, sebelumnya pernah ada informasi ditemukan beberapa puluh pulau belum punya nama di perairan Bengkulu, tetapi nyatanya tidak terbukti. Pulau-pulau yang ditemukan itu ternyata hanya kanal dari kikisan lumpur di atasnya ditumbuhi rumput, saat pasang turun dia timbul ke permukaan, tetapi bila pasang naik tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com