KLATEN, KOMPAS.com — Sebanyak 45 bongkah batu candi kuno ditemukan terkubur di kompleks kantor Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Diduga kuat, batu-batu itu merupakan bagian dari struktur candi kuno yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha abad ke-8 Masehi.
Batu-batu berdimensi rata-rata 30 x 30 x 40 cm itu pertama kali ditemukan oleh Supriyanto (47), Kepala Ketertiban dan Keamanan Kecamatan Prambanan, ketika sedang menggali lubang untuk tempat pembuangan sampah di halaman belakang kantor kecamatan, Rabu (13/5). Lokasi penemuan hanya berjarak sekitar 500 meter sebelah timur kompleks Candi Prambanan.
Lubang itu adalah lubang kelima yang digali seorang warga bernama Supriyanto. Pada empat lubang sebelumnya, ia tidak menemukan apa-apa. "Saat menggali sampai kedalaman 1 meter, saya menemukan bongkahan batu seperti batu candi. Kemudian, saya langsung melapor ke Pak Camat yang langsung melaporkan ke Balai Purbakala," katanya ketika ditemui di lokasi penggalian, Jumat (15/5).
Setelah dilakukan penggalian lebih dalam, ditemukan puluhan batu lainnya dalam kondisi berserakan. Namun, terdapat pula batu-batu yang masih tersusun membentuk undakan. Dari 45 batu yang berhasil diangkat selama 3 hari penggalian, sepuluh di antaranya berukir relief.
"Petugas dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah telah mendatangi lokasi dan memeriksa batu-batu tersebut. Batu-batu itu bisa dipastikan merupakan bagian dari struktur bangunan candi kuno," kata Kepala Kelompok Kerja Perlindungan BP3 Jateng Tri Wismabudi.
Tri mengatakan, lokasi penemuan batu-batuan itu masih merupakan bagian dari wilayah Siwa Plato (daerah yang banyak ditemukan candi-candi peninggalan peradaban Hindu dan Buddha). Meski demikian, ia belum bisa memastikan usia dan besar struktur candi tersebut karena temuan ini masih sangat awal.
"Masih harus dilakukan penelitian lebih jauh lagi. Tapi, kalau dilihat dari usia candi-candi di sekitarnya, seperti Candi Sewu, diperkirakan candi itu berasal dari abad 8-9 Masehi," katanya.
Lebih jauh, Tri mengatakan bahwa BP3 akan melakukan penelitian terhadap batu-batu tersebut, salah satunya dengan metode susun-coba, untuk mengungkap struktur utuh dari candi itu. "Kemungkinan di bawah batu-batu itu masih terdapat struktur lain yang lebih besar. Namun, rencana penggalian lebih lanjut masih dalam pembahasan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.