JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan pantai seluas 14 hektare di Sulawesi Utara telah disulap menjadi pantai pribadi. Bukan lahan milik orang kaya lho, melainkan menjadi kawasan konservasi khusus burung Maleo (Macrocephalon maleo).
Burung khas yang hanya hidup di Pulau Sulawesi tersebut memang membutuhkan pantai yang bebas gangguan manusia. Burung yang unik sebesar ayam dengan kepala berjambul warna hitam itu membenamkan telur-telurnya di pasir pantai dan membiarkannya sampai menetas.
Jumlahnya di alam bebas saat ini diperkirakan tinggal 5.000 hingga 10.000 ekor. Hidupnya yang endemik membuatnya terus terancam dengan maraknya perburuan telur yang jelas menurunkan tingkat perkembangbiakannya.
"Kawasan lindung akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap burung ini," ujar John Tasirin, koordinator program Wildlife Conservation Society (WCS) yang menginiasi program tersebut. Ia mengatakan di kawasan pantai berpasir putih seluas 14 hektare itu terdapat 40 sarang Maleo.
WCS menjalin kerja sama dengan penduduk sekitar untuk menjaga pantai pribadi Maleo itu. Dana sebesar 12.500 dollar AS dikucurkan untuk membebaskan lahan tersebut dari pemilik sebelumnya.
"Populasi maleo terus menurun dengan cepat sehingga perlindungan dalam bentuk apapun merupakan hal yang bagus," kata Martin Fowlie dari BirdLife International.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.