Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Diusulkan untuk Diisolasi dalam TNBBS

Kompas.com - 30/04/2009, 23:51 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Untuk menghindari konflik dan menciptakan kondisi aman bagi masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan sekitar Bengkulu, harimau Sumatera (Panthera tigris) diusulkan di-regrouping atau diisolasi di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

"Ini karena banyak sekali laporan dari masyarakat yang kita terima tentang keresahan mereka bekerja di kebunnya akibat gangguan harimau," kata Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Komisi IV, Tantawi Jauhari di Bengkulu, Kamis.

Menurut Tantawi gangguan Harimau Sumatera sebabkan aksi perambahan hutan dan pembukaan tambang di kawasan hutan dan perluasan areal perkebuanan sehingga habitatnya terganggu serta makanannya juga berkurang. Kondisi ini kata dia sebagian besar akibat ulah manusia yang sering memasang jerat terhadap satwa dilindungi itu sehingga meningkatkan konflik dengan manusia.

"Di wilayah Semidang Bukit Kabu, seekor harimau pernah dibunuh dan dijadikan beduk sehingga banyak harimau yang muncul dan memangsa manusia dan terjadi eksodus penduduk ke lokasi yang lebih aman," katanya.

Untuk menghindari korban lebih banyak kata Tantawi sebaiknya Harimau Sumatera yang hidup di kawasan hutan Pulau Sumatera mulai dari Aceh hingga Provinsi Lampung agar diisolasi di TNBBS di kawasan ujung pulau Sumatera tepatnya antara Bengkunat dengan Belimbing sehingga tidak berkeliaran di Pulau Sumatera, ulangnya.

Menanggapi hal ini Kabag Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Supartono MSi mengatakan wacana ini sah-sah saja namun realisasinya tidak segampang yang dibayangkan.

"Kalau manusia bisa kita atur, apa satwa liar bisa, selain itu perlu diketahui yang berwenang untuk pengelolaan satwa liar siapa, saya pikir wacana silahkan saja," katanya.

Supartono mengatakan justru kondisi yang terjadi adalah adanya gangguan yang semakin parah terhadap habitat harimau Sumatera demikian juga dengan satwa dilindungi lainnya seperti Gajah Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com