Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon-pohon Merana, Jakarta Utara Makin Panas

Kompas.com - 29/04/2009, 17:25 WIB

KOMPAS.com — SEMAKIN panasnya udara di Jakarta Utara terus dikeluhkan oleh penduduk. Mereka menuding pemerintah tak serius melakukan penghijauan wilayah pinggir pantai itu sehingga Jakarta Utara makin gersang.

Rudiat (35), warga, mengatakan, gerakan penghijauan di kawasan Marunda, Cilincing, Jakut, hanya bersifat seremonial. Beberapa perusahaan maupun lembaga swadaya masyarakat melalui program penghijauan melakukan penanaman pohon di kawasan tersebut.

"Tapi, setelah itu pohon atau tanaman itu dibiarkan begitu saja. Enggak dirawat," kata Rudiat sambil menunjuk lokasi penanaman pohon mangrove di Marunda.

Warga lainnya, Yadi (40), mengatakan, pada dasarnya program itu sangat bagus. "Tapi, kalau abis acara penanaman terus dibiarin aja, sama aja bohong. Mestinya dirawat dong," katanya, kemarin.

Pemantauan Warta Kota di kawasan Marunda terlihat tanaman mangrove yang kurang terawat. Penanaman di pantai terkesan asal-asalan. Apalagi di dekat lokasi itu tidak dibangun tanggul yang dapat menahan ombak.

Beberapa waktu lalu, ratusan tanaman mangrove yang ditanam di kawasan itu hancur setelah diterjang pasang. Masyarakat sekitar melihat ini sebagai upaya yang sia-sia. "Itulah pentingnya perawatan," kata seorang warga.
 
Sementara itu, pada Sabtu (25/4) sekitar pukul 10.00, dua pohon di Jalan Yos Sudarso ditebang. Padahal, pohon-pohon itu berada di jalur hijau. Belum bisa dipastikan bahwa penebangan itu adalah resmi.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Eri Basworo, Minggu (26/4), mengatakan, pihaknya akan mengecek lebih dulu kasus penebangan pohon itu. "Saya akan cek apakah itu sudah mendapat izin," ujarnya.

Lebih lanjut, Eri mengatakan, dalam hal penebangan pohon di jalur hijau harus mendapat izin dari kantor dinas. "Soal siapa dan kapan penebangan itu dilakukan, itu soal teknis," jelasnya.

Sementara itu, sejumlah warga Papanggo, Tanjungpriok, mengaku resah dengan sikap pemerintah daerah yang kurang peduli dengan keberadaan hutan kota. "Wilayah ini sudah sangat panas. Kalau hutan kota juga rusak dan punah, mau gersang seperti apa lagi Jakarta Utara," kata Rosyid (40), warga Papanggo.

Di Jakut ada empat titik hutan kota, yakni di kawasan Marunda, Cilincing, seluas 1,5 hektar, di kawasan Pademangan berbatasan dengan Kemayoran seluas 4,6 hektar, di kawasan Penjaringan dekat Banjir Kanal Barat seluas 2,4 hektar, dan kawasan Sunter seluas 8,2 hektar. (Agus Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com