PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Ratusan orang dari berbagai elemen yang peduli dengan lingkungan dan tergabung dalam Front Peduli Rakyat Kalimantan Tengah merayakan hari bumi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (22/4).
Acara tersebut dipusatkan di panggung terbuka yang dibangun di dekat bundaran besar pusat Kota Palangkaraya. Tuntutan aksi Front Peduli Rakyat Kalimantan Tengah tersebut adalah bebas dari penjajahan ekologi menuju keadilan iklim.
Butir-butir tuntutan mereka adalah: pertama, hentikan pemanasan global dengan mengurangi emisi negara maju dan menghentikan ijin untuk investasi yang merusak. Kedua, jangan menjadikan hutan Kalimantan Tengah sebagai cuci tangan atas emisi negara maju dengan menolak program yang menjual hutan Kalteng. Ketiga, lindungi kawasan penting untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk investasi apalagi broker karbon. Keempat, hentikan ekspansi perkebunan sawit dan pertambangan yang merampas hak-hak rakyat dan merusak lingkungan di Kalteng. Kelima, usut tuntas pelanggaran tata ruang Kalteng, jangan ada pemutihan.
Para partisipan yang tergabung dalam aksi tersebut berasal dari Save Our Borneo, Walhi Kalteng, Mitra LH Kalteng, Pokker SHK, Yayasan Betang Borneo, Green Studen Movement, Sarekat Hijau Indonesia, JARI Kalteng, Mapala Comodo FE Universitas Palangkaraya, Mapala Dozer Teknik Universitas Palangkaraya, dan Slankers Club Palangkaraya. Selain itu juga BEM Universitas Palangkaraya, BEM STAIN, Serikat Petani Kotawaringin (SPKW) Pangkalan Bun, Aliansi Rakyat Tani Barito (ARTB), Aliansi Rakyat Pengelola Gambut (ARPAG), Lembaga Dayak Panarung, Yayasan Petak Danum, dan Mitra Insani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.