Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Harimau Santap Kambing Tiap Malam

Kompas.com - 16/04/2009, 10:56 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Sejak sepekan terakhir ini warga di Dusun Pulau Kembang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, resah. Dua ekor harimau acap melahap ternak piaraan mereka.

"Kami sudah melapor keganasan harimau ini ke Polsek Batang Cinaku dan KSDA (Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam)," ujar Sudaryono, salah seorang warga Dusun Pulau Kembang, Desa Aur Cina, Kecamatan Batang Cinaku, Inhu, Kamis.

Saat ditemui di Batang Cinaku, ia mengatakan, harimau itu telah meresahkan masyarakat di kampungnya karena setiap malam ada saja kambing piaraan masyarakat yang disantap, sedangkan masyarakat tidak dapat berbuat apa-apa untuk melindungi ternaknya.

"Meronda malam pun kami tak mungkin karena kampung kami memang dikelilingi semak belukar," katanya. Selain kawasan tempat tinggal mereka berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) dan juga merupakan perkampungan yang terisolasi, masyarakat di daerah itu khawatir jika binatang yang dipanggil "Tok Belang" itu memangsa mereka.

Oleh karena itu, kata dia, warga tidak berani untuk keluar rumah baik saat malam atau siang hari, bahkan menakik getah sebagai sumber penghasilan masyarakat pun tidak lagi dilakukan. Dusun Pulau Kembang merupakan daerah yang terisolasi, untuk menjangkau kawasan yang berada di perbatasan TNBT itu dari Batang Cinaku sangat sulit, apalagi pada musim hujan seperti sekarang. Jalan tanah yang dilalui licin dan berlumpur.

Sementara itu, salah seorang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan Al Hamra mengatakan, dua ekor harimau yang masuk perkampungan penduduk di Dusun Pulau Kembang diperkirakan berasal dari kawasan TNBT.

"Dari hasil pendataan kami pada 2006 di kawasan TNBT dan sekitarnya terdapat sekitar 80 populasi harimau Sumatera. Harimau yang masuk ke Dusun Pulau Kembang itu mungkin dari TNBT karena kawasan tersebut berbatasan dengan TNBT," kata aktivis WWF Riau ini saat ditemui di Batang Cinaku.

Ia mengatakan, agar tidak terjadi konflik berlanjut antara harimau dan manusia di daerah itu, pemerintah sebaiknya cepat turun ke lokasi dan mengamankan hewan yang dilindungi itu agar tidak masuk perkampungan penduduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com