YAOUNDE, KOMPAS.com — Agama harus menolak kekerasan. Pesan Paus Benediktus XVI ini disampaikannya secara langsung saat menerima 22 pemimpin agama yang mewakili minoritas Muslim di Kamerun.
Pesan Paus itu disampaikannya sebelum menghadiri misa terbuka di hadapan ribuan umat serta menyampaikan pesan harapan terhadap negara yang mengalami perkembangan misi Gereja Katholik Roma terbesar di Afrika ini. Di ibu kota Kamerun, Yaounde, sekitar 40.000 orang yang memadati sebuah stadion olahraga untuk menghadiri misa terbuka yang dipimpin Paus Benediktus XVI meluapkan sukacita mereka dengan bertepuk tangan dan bersorak saat menyambut pemimpin Gereja Katholik Roma ini.
Paus Benediktus mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib anak-anak Afrika yang diculik dan dipaksa untuk bertempur bersama kelompok pemberontak yang berjuang di beberapa wilayah Afrika. "Tuhan mengasihimu, Ia tak akan melupakanmu," kata Paus saat menyuarakan keprihatinannya terhadap nasib anak-anak tersebut.
Pidato Paus mendapatkan sambutan meriah dari kerumunan umat yang menghadiri misa terbuka saat pidato itu ditujukan ke nasib para anak yatim piatu, kaum papa, anak-anak yang menjadi korban pelecehan hingga mereka yang dipaksa bergabung dengan angkatan bersenjata.
Tentara anak di bawah usia dikerahkan oleh pemberontak di Kongo timur dan Pasukan Perlawanan Penguasa Uganda. Diperkirakan terdapat 3.500 anak-anak yang masih bergabung dengan kelompok bersenjata di Kongo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.