Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadek Ari, Keteguhan Peneliti Ikan

Kompas.com - 11/03/2009, 11:50 WIB

Pengembangbiakan ikan nemo dan kuda laut menuai hasil tahun 2008. Keturunan ikan nemo sudah menghasilkan generasi kedua, sedangkan kuda laut generasi keempat. Kuda laut yang merupakan bahan dasar obat-obatan itu produksinya mencapai 14.000 ekor, di antaranya dipasarkan ke Jepang dan Jerman.

Benih hasil budidaya juga memiliki daya tahan lebih baik ketimbang tangkapan alam dan bisa beradaptasi dengan pakan buatan, perubahan lingkungan, dan salinitas. Selain menekuni budidaya ikan nemo dan kuda laut, Kadek bersama tim peneliti BBPBL Lampung juga mengembangkan budidaya kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dan rumput laut.

Modal sendiri

Lulusan Fakultas Biologi Universitas Satya Wacana, Salatiga, ini yakin perikanan laut adalah kekayaan hayati yang potensial dibudidayakan. Sebagai peneliti yang juga pegawai negeri sipil (PNS), Kadek menyadari penelitian selama ini kurang aplikatif untuk diterapkan masyarakat.

Lebih jauh ia mengkritik budidaya perikanan di negeri bahari ini belum maju lantaran sikap peneliti yang cenderung enggan bekerja lebih keras memajukan dan mengungkap kekayaan perikanan Tanah Air.

Sebagai bukti keseriusan mengembangkan penelitian, Kadek merogoh kocek pribadi hingga jutaan rupiah untuk penelitian ikan nemo. Keteguhannya meneliti dan membiakkan nemo tanpa biaya pemerintah itu sempat menuai kecurigaan petugas pengawas PNS yang mengaudit BBPBL Lampung pada 2005.

Pengawas itu mencurigai Kadek menggunakan dana ”gelap” dan secara sembunyi-sembunyi melakukan penelitian ikan nemo dan kuda laut. Setelah melalui proses interogasi, petugas itu berbalik mendukung penelitian yang dilakukan Kadek secara swadaya.

Terinspirasi nemo

Bergelut dengan budidaya satwa air membuat perempuan pemalu ini kerap terilhami sikap dan perilaku ikan. Ia terkesan saat mengetahui ikan nemo dan kuda laut adalah satwa air yang setia dan hanya mau dikawinkan dengan pasangannya.

”Kesetiaan nemo itu menginspirasi saya untuk terus setia pada (budidaya) ikan,” ujar anak keenam dari tujuh bersaudara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com