Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Hangat Bikin Sakit Kepala

Kompas.com - 10/03/2009, 15:43 WIB

LONDON, SELASA - Cuaca hangat dan perubahan tekanan atmosfir lebih mudah memicu sakit kepala dan migren dibanding polusi, kata beberapa peneliti.
    
Satu tim peneliti AS memperlihatkan bahwa setiap kali temperatur naik 5 derajat Celsius atau sekitar 9 derajat Fahrenheit, tampaknya meningkatkan risiko sakit kepala hampir 8 persen dibanding saat cuaca lebih dingin.
    
Temperatur udara, kelembaban dan tekanan barometer seringkali disebut-sebut sebagai penyebab sakit kepala meski tak banyak bukti yang mendukung pendapat itu, kata Kenneth Mukamal dari Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston dan rekannya.
    
Karena itu tim peneliti ini mengkaji lebih dari 7.000 pria dan wanita yang didiagnosis, menderita sakit kepala atau migren di ruang gawat darurat rumah sakit antara Mei 2000 dan Desember 2007.
    
Mereka menggunakan pemantau meteorologi dan polutan guna menganalisis temperatur udara, tekanan udara, kelembaban udara,  zat partikel sehat, karbon hitam dan sulfur dioksida selama tiga hari sebelum kunjungan ke rumah sakit kemudian setelahnya.

"Dengan kata lain, rancangan studi kami dapat secara langsung membandingkan cuaca dan kondisi polusi udara tepat sebelum kunjungan ke ruang gawat darurat dengan faktor yang sama yang diukur pada awal dan akhir bulan yang sama," kata Mukamal.

Studi itu mendapati, dari semua faktor lingkungan hidup yang diteliti, temperatur udara yang lebih tinggi tidak perlu dijadikan masalah meski mempengaruhi. Karena itu perlu jaga-jaga, kata beberapa peneliti.
    
Temuan tersebut yang disiarkan di dalam jurnal Neurology menunjukkan ramalan mingguan dapat membantu orang menyiapkan pengobatan mereka guna menangkal sakit kepala.

"Kami ingin mengetahui apakah kami dapat mengabsahkan ’kisah rakyat klinis’ ini," kata Mukamal dalam satu pernyataan. "Temuan ini membantu memberitahu bahwa lingkungan hidup di sekitar kita tak mempengaruhi kesehatan kita secara umum. Meski begitu, dalam kasus sakit kepala, ceritanya bisa lain."
    
Alasannya tak jelas tapi para peneliti mengetahui cuaca hangat membuat rendah tekanan darah, dan ada bukti bahwa migren berkaitan dengan perubahan dalam aliran darah di sekitar otak, kata Mukamal dalam satu wawancara telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com