Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pembalak Liar Lagi-lagi Tewas Diterkam Harimau

Kompas.com - 04/03/2009, 18:13 WIB

PALEMBANG, RABU — Seorang lagi pembalak liar tewas akibat diterkam harimau di hutan Sungai Medak, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel yang berbatasan dengan Jambi, Rabu (4/3). Korban tersebut merupakan korban tewas yang kesembilan dalam lima pekan terakhir.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Didy Wurjanto mengatakan, identitas pembalak yang tewas itu belum diketahui. Jenazahnya langsung dibawa pergi dari lokasi oleh cukong.

”Mereka menyadari bahwa tindakan mereka ilegal sehingga secara diam-diam korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halamannya. Korban bukan penduduk sekitar karena tidak melapor,” kata Didy.

Didy mengatakan, harimau tidak akan ditangkap karena tindakan tersebut justru melanggar hukum. Tindakan yang paling tepat adalah mengeluarkan para pembalak liar dari hutan.

Adapun lokasi kejadian berjarak 5-10 kilometer dari lokasi tewasnya korban kedelapan, yaitu di Sungai Medak. Lokasi ini adalah wilayah jelajah harimau. Kegiatan pembalakan liar selama ini memanfaatkan kanal-kanal untuk menghanyutkan kayu. Padahal, harimau minum di kanal-kanal itu. 

Dua orang ditangkap

Rabu dini hari, dua tersangka penjerat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Tanjung Pasar, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ditangkap oleh satuan polisi kehutanan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Kepolisian Resor Indragiri Hilir.

Tersangka A dan M diambil dari rumah mereka pada Rabu dini hari dan dibawa ke Kepolisian Sektor Pelangiran.

”Kami berharap polisi dapat meneruskan proses hukumnya sampai ke pengadilan,” ujar Rachman Sidik, Kepala BBKSDA Riau di Pekanbaru.

Rachman mengatakan, A dan M adalah tokoh utama di balik kematian tiga harimau di Desa Tanjung Pasar beberapa waktu lalu. Keduanya diduga pelaku penjeratan harimau.

Seperti diberitakan, dalam dua pekan di bulan Februari, empat ekor harimau sumatera mati dijerat warga. Tiga harimau mati di Desa Tanjung Pasar tanggal 10 dan 16 Februari, dan seekor harimau mati di Desa Gaung, Kecamatam Gaung, tanggal 24 Februari.

Tiga ekor harimau di Desa Tanjung Pasar dijerat karena memangsa beberapa ternak warga, sedangkan harimau di Gaung dijerat setelah sebelumnya menerkam dua penjaga kebun kelapa sawit, Mamat dan Toni.

Secara terpisah, Kepala BBKSDA Riau Wilayah I Rengat Edi Susanto mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kasus kematian hewan langka itu. (SAH/WAD/GSA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com