LIMA, MINGGU — Sebuah fosil tengkorak burung laut raksasa berusia 10 juta tahun ditemukan di pantai selatan Peru. Paruhnya tidak hanya masih terlihat utuh, tetapi dilengkapi gigi.
Menurut Kepala Paleontologi Vertebrata Museum Sejarah Nasional Peru Rodolfo Salas, fosil ini berasal dari keluarga Pelagornithid. Keluarga burung ini dipercaya telah punah 3 juta tahun yang lalu.
Rodolfo menambahkan bahwa burung tersebut diperkirakan memiliki rentangan sayap mencapai 6 meter. Makanannya adalah ikan-ikan kecil dan cumi-cumi. Gigi di sepanjang paruhnya mungkin digunakan untuk mencengkeram tubuh mangsanya yang licin.
Sementara itu, Dan Kepska, paleontolog dari North Carolina State University, AS, mengatakan bahwa fosil ini juga ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, dan Antartika. Beberapa orang meyakini bahwa fosil ini berhubungan dengan pelikan, bebek, atau burung laut raksasa lainnya.
Ken Campbell, kurator Museum Sejarah Los Angeles, mengatakan, penemuan fosil di Peru ini niscaya menjadi penemuan penting untuk mengetahui misteri burung raksasa ini. Temuan tersebut juga membantu mempelajari fosil-fosil Pelagornithid yang ditemukan di tempat-tempat lain.
Dengan ditemukannya fosil kepala burung di pantai selatan Lima ini, membuat daerah ini semakin dikenal sebagai tempat penemuan fosil binatang laut. Fosil lain yang telah ditemukan adalah fosil paus, lumba-lumba, dan penyu yang umurnya mencapai 14 juta tahun yang lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.