Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Candu Nikotin Melebihi Kokain dan Morfin

Kompas.com - 24/02/2009, 14:38 WIB

JAKARTA, SELASA — Banyaknya kandungan zat dalam rokok tidak diungkiri sangat berbahaya. Salah satunya adalah nikotin yang ternyata efeknya melebihi kokain dan morfin yang jelas dilarang peredarannya.

"Sekitar lima sampai sepuluh persen sifat adiktif nikotin lebih tinggi daripada kokain dan morfin," kata dokter spesialis paru-paru, Menaldi Rasmin, dalam diskusi kesehatan di Hotel Millenium Jakarta, Selasa (24/2).

Dokter yang juga mantan Dekan Fakultas Kedokteran UI itu mengatakan, pengaruh adiktif nikotin mampu meningkatkan rangsangan pada otak 300-400 persen setiap tahunnya. Sehingga, keadaan sesulit apa pun bagi perokok, otak akan memengaruhi bahwa rokok menjadi salah satu jalan keluar dan memberi ketenangan.

Selain itu, sifat adiktif tersebut juga memengaruhi pertumbuhan konsumsi rokok seseorang yang telah melebihi kecepatan pertumbuhan penduduk hingga tiga kali pada sebuah negara. Saat ini tercatat epidemi merokok telah mencapai 1,3 miliar orang.

"Parahnya, peningkatan perokok wanita sangat signifikan. Rata-rata mereka  memulai dengan rokok keretek yang kadar tar tiga kali lebih tinggi," tambah Menaldi.

Cara paling efektif, lanjut Menaldi, sebagai upaya menolong perokok dari kecanduan terus-menerus adalah tidak melarangnya secara frontal. Sebab orang merokok sama halnya seperti kecanduan narkotika sehingga harus ditemani, dipahami masalahnya, dan dicarikan jalan keluar bersama-sama dalam upaya berhenti dari merokok. "Hal ini juga untuk menekan pertumbuhan para perokok pemula yang telah mencapai siswa sekolah dasar," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com