Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jatim Siapkan Benih dan Pupuk

Kompas.com - 18/02/2009, 21:29 WIB

SURABAYA, RABU - Hingga pertengahan Februari, bencana alam banjir mengakibatkan gagal panen atau puso seluas 7.160,35 hektar di 23 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Untuk membantu para petani, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menyiapkan bantuan berupa benih, pupuk, dan perbaikan saluran irigasi.

Serangan terbesar banjir mengakibatkan puso pada lahan pertanian padi seluas 6.128,45 hektar. Kegagalan panen juga terjadi pada lahan tanaman jagung seluas 941,4 hektar dan kedelai seluas 90,5 hektar.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Kusdirianto mengatakan, kerugian petani akibat gagal panen mencapai Rp 115,5 miliar. Rinciannya, kerugian terbesar pada padi Rp 108,4 miliar, Jagung sebesar Rp 6,4 miliar, dan Kedelai Rp 694,5 juta.

"Bantuan pertama yang diberikan kepada petani pascabanjir adalah benih dan pupuk. Kedua, sarana irigasi pertanian juga akan dibenahi," ujarnya, Rabu (18/2) di Surabaya.

Saat ini, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur mengandalkan tiga stok bantuan benih dan pupuk. Bantuan tersebut berasal dari dana APBN, APBD, dan bantuan dari beberapa perusahaan.

Stok cadangan benih nasional dari Departemen Pertanian (APBN) sebanyak 120 ton benih padi, 13 ton benih jagung, satu ton benih kedelai, dan 400 ton pupuk NPK. Sedangkan cadangan benih dari APBD Provinsi Jawa Timur sebanyak 102 ton benih padi.

Beberapa perusahaan juga memberikan bantuan benih dan pupuk, seperti PT Petrokimia yang menyiapkan 40 ton benih padi, 200 ton pupuk ponscha, dan 200 ton pupu k organik. Begitu juga PT Pertani dan PT Sang Hyang Sri yang masing-masing menyediakan pupuk organik 100 ton.

Bantuan diberikan setelah kabupaten dan kota menyampaikan data calon petani dan calon lokasi. "Saat ini dua kabupaten, yaitu Nganjuk dan Bojonegoro telah menerima bantuan benih dan pupuk. Dalam waktu dekat, bantuan serupa segera dikirim ke Gresik, Pasuruan, dan Jember," tambah Kusdirianto.

Sementara itu, untuk pembangunan sarana irigasi pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengandalkan pembiayaan dari dana alokasi khusus sebesar Rp 600 juta.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menambahkan, untuk mengantisipasi bencana banjir yang lebih besar, di beberapa daerah dibangun tanggul. Satu tanggul telah dibangun di Kecamatan Kanor, Bojonegoro dibangun tanggul. Presiden juga menginstruksikan daerah untuk membangun waduk-waduk di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo untuk menampung air. "Pembiayaan pembangunan tanggul dan waduk ditanggung pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota," ucapnya.

Di hari pertama menjalankan tugas dinas, Jumat (13/2) lalu, Gubernur Soekarwo bahkan menegaskan kepada jajaran birokrasi untuk siap siaga terhadap bencana, khususnya di hari-hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Selain itu, jajaran birokrasi juga diminta turun ke lapangan agar mampu mengidentifikasi kondisi riil masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com