Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Bekantan KBS Diisolasi untuk Dikirim ke Jepang

Kompas.com - 10/02/2009, 15:53 WIB
Editor

SURABAYA, SELASA — Kebun Binatang Surabaya (KBS) mulai mengarantina lima bekantan yang akan dikirim ke Kebun Binatang Yokohama, Jepang, dengan status dipinjamkan.

"Saat ini kelima bekantan itu sudah dikandangkan sendiri atau diisolasi dan terus dalam pengawasan intensif tim dokter di KBS," kata Kasi Humas KBS Agus Supangkat di Surabaya, Selasa (10/2).

Ia mengemukakan, pihaknya berharap agar, saat dikirim, kelima satwa langka itu betul-betul dalam kondisi sehat sehingga tidak menimbulkan masalah di Negeri Sakura tersebut.

Meskipun di KBS sudah diisolasi, katanya, kelima satwa asal Pulau Kaget, Kalimantan, itu masih harus menjalani proses karantina kembali di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor. TSI Bogor memiliki fasilitas karantina yang diakui oleh Jepang.

Hal itu diakui oleh Koordinator Bidang Humas dan Hubungan Antarlembaga Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Singky Soewadji yang menyebutkan bahwa Jepang sangat ketat dalam menerima kiriman satwa dari luar negeri.

"Fasilitas karantina di TSI Bogor itu adalah satu-satunya di Indonesia yang diakui oleh Jepang. Jepang itu sangat ketat. Ada kutu saja satwa itu tidak akan diterima. Jadi, saat dikirim betul-betul bersih dan sehat," katanya.

Menurut dia, paling lambat, kelima bekantan itu dikirim ke TSI Bogor, 15 Februari 2009. Di TSI, satwa itu akan menjalani karantina sekitar satu bulan.

Ia mengemukakan, pengiriman bekantan itu dengan sistem pinjam, bukan tukar-menukar. Dengan cara itu, dua bekantan jantan dan tiga betina itu sewaktu-waktu bisa diminta kembali dan anak hasil perkawinan mereka akan dibagi dua, antara Indonesia dan Jepang.

"Dengan cara itu, kita tidak dirugikan karena Indonesia masih akan mendapatkan anak-anak bekantan, termasuk induknya," kata mantan atlet berkuda itu.

Ia mengemukakan, di KBS saat ini ada sekitar 50 ekor bekantan, sedangkan di habitatnya, yakni Pulau Kaget, sudah sangat langka, apalagi di pulau itu pernah terjadi kebakaran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+