Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim, Siklus DBD Sulit Diprediksi

Kompas.com - 03/02/2009, 20:06 WIB

PONTIANAK, SELASA — Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Subuh mengatakan, perubahan iklim mengakibatkan siklus deman berdarah dengue lima tahunan di provinsi itu menjadi berubah dan sulit diprediksi.
    
"Sekarang peningkatan kasus DBD tidak lagi bisa diprediksi berdasarkan siklus kejadian," kata dr. Subuh, di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, berdasarkan siklus kejadian, Kalbar mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD dalam kurun waktu lima tahun sekali. Peristiwa KLB sebelumnya pada 2002 terjadi 1.805 kasus dan 30 kematian. Adapun pada 2006 terjadi 1.811 kasus dan 29 kematian.

"Tahun 2006 kasusnya lebih banyak dari tahun 2002. Namun, angka kematiannya lebih sedikit," kata Subuh.

Ia meminta masyarakat tidak mengurangi tingkat kewaspadaan terhadap ancaman DBD karena Februari hingga Maret cuaca di Kalbar masih musim penghujan. Kondisi itu sangat memungkinkan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti atau nyamuk penyebab DBD.

Ia juga mengimbau agar warga tidak sembarangan membuang sampah serta menjaga lingkungan sekitar dengan menutup tempat penampungan air hujan. Nyamuk aedes aegypti berkembang biak dalam air yang jernih dan tenang.

Sementara itu, menurut data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, sepanjang tahun 2008, sebanyak 16 orang pasien positif DBD meninggal dunia dari 236 kasus. Angka tersebut meningkat dibanding tahun 2007, sebanyak 121 kasus dengan korban meninggal dunia tiga orang.

Kasus DBD yang paling banyak ditemukan adalah di Kelurahan Sungai  Bangkong sebanyak 28 kasus, Sungai Beliung 26 kasus dan satu pasien di antaranya meninggal, Parit Tokaya 24 kasus dan 3 meninggal, Sungai Jawi Dalam 23 kasus dan 1 meninggal, Bangka Belitung 23 kasus dan 1 meninggal.

Selain itu, di Kelurahan Sungai Jawi Luar ditemukan sebanyak 22 kasus dengan 4 di antaranya meninggal, Sungai Jawi 20 kasus, Pal Lima 17 kasus, Benua Melayu Darat 14 kasus dan 2 meninggal, Siantan Hulu 7 kasus dan 1 meninggal, Tanjung Hulu 5 kasus dan 1 meninggal, Benua Melayu Laut 5 kasus dan 1 meninggal, Mariana 5 kasus.

Kemudian, Kelurahan Tengah 4 kasus, Darat Sekip 4 kasus, Siantan Tengah 3 kasus, Dalam Bugis 2 kasus, Siantan Hilir 2 kasus dan 1 meninggal, Tanjung Hilir 1 kasus, dan Parit Mayor 1 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com