Gerhana Matahari Cincin Terlihat dari Samarinda

SAMARINDA, SENIN - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Temindung, Samarinda, Kalimantan Timur, melaporkan berhasil menyaksikan puncak Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada Senin (26/1) sore, pukul 17.53 WITA. Samarinda merupakan salah satu lintasan utama gerhana kali ini.

"Akibat awan menutupi Kota Samarinda sejak pagi, proses GMC baru terlihat pada pukul 17.30 WITA dan sudah membentuk awal sabit," ungkap Sutrisno, Prakirawan BMG Temindung Samarinda, Senin (26/1) petang.

Gerhana Matahari Cincin penuh baru terlihat kata dia pada pukul 17.53 WITA dengan koordinat, posisi matahari pada Azimat 251 derajat, 16 menit 08 detik dan Azimat Bulan pada 251 derajat, 17 menit 07 detik.  Sementara, declinasi (lingkaran pada bola langit) matahari berada pada minus 18 derajat, 37 menit 43 detik dengan declinasi Bulan pada minus 18 derajat 36 menit 04 detik. Matahari pada altitude (ketinggian ufuk/horizon) matahari berada 7 derajat 36 menit 40 detik dan altitude Bulan 7 derajat, 37 menit, 12 detik.

"Proses awal GMC tidak bisa dilihat akibat matahari tertutup awan. Jadi, peristwa itu baru bisa disaksikan ketika sudah masuk pada terbentuknya cincin awal," kata Sutrisno.

Pantauan di sejumlah tempat terlihat, beberapa warga mencoba menyaksikan fenomena alam itu dengan menggunakan alat seadanya. Beberapa warga juga terlihat mengabadikan proses terjadinya GMC melalui kamera ponsel. Namun, beberapa warga mengaku sempat kecewa karena sepanjang Senin, matahari di Samarinda tertutup awan.

"Sejak pagi, Kota Samarinda tertutup awan sehingga saya sempat khawatir tidak bisa menyaksikan Gerhana Matahari tersebut. Tapi, pada Senin sore matahari tiba-tiba muncul sehingga saya langsung memotret peristiwa langka itu," kata Yuni, yang mengaku sengaja mempersiapkan sebuah kacamamata untuk dapat menyaksikan proses GMC tersebut.