JAKARTA, SENIN - Meski tertutup lapisan awan gerhana Matahari yang terjadi Senin (26/1) sore ini tetap dapat dinikmati. Beruntung awan yang menutup tidak terlalu tebal.
"Kalau lihat langsung malah nggak enak soalnya agak silau," kata Dewi, salah satu warga di Jatibening, Pondok Gede yang menghubungi Kompas.com. Ia mengaku tak berani berlama-lama memandang langsung dengan mata telanjang karena takut dapat merusak mata.
Ia mengatakan dapat melihat dengan nyaman menggunakan kaca mata filter yang memang khusus untuk melihat Matahari. Kaca mata tersebut dibeli suaminya dari Koperasi Observatorium Bosscha seharga Rp 25.000 beberapa waktu lalu.
Melalui kaca mata tersebut, Matahari yang tertutup Bulan sehingga tinggal berbentuk bulan sabit terlihat jelas. Dari rumahnya gerhana Matahari berbentuk sabit menghadap ke bawah saat puncak sekitar pukul 16.41.
"Dari pantulan kaca riben juga kelihatan jelas," ujarnya..
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.