Biarkan Gajah Hidup di Hutan

WASHINGTON, KAMIS - Hasil penelitian baru yang dilansir jurnal Science menunjukkan bahwa gajah liar hidup lebih lama daripada gajah yang hidup di kebun binatang. Kecenderungan ini patut menjadi dasar pertimbangan untuk membiarkan hewan liar seperti gajah hidup dengan habitat aslinya.

Para peneliti membandingkan umur gajah-gajah yang hidup di sejumlah kebun binatang di Eropa dengan gajah liar di Taman Nasional Amboseli kenya serta gajah yang dipekerjakan sebuah perusahaan kayu di Myanmar. Yang mengejutkan, gajah liar ternyata cenderung memiliki usia hidup berkali lipat lebih lama daripada gajah piaraan.

Nilai median usia hidup gajah Afrika yang dipiara hanya hidup 16,9 tahun, sedangkan gajah liar hingga 56 tahun. Akibat perburuan liar, median gajah di Afrika turun menjadi 35,9 tahun. Median di sini berarti setengah populasi hiudp di bawah usia tersebut dan setengah lainnya hidup lebih lama.

Bahkan gajah Asia, median usia hidupnya di kebun binatang Eropa hanya 18,9 tahun. Sementara median usia hidup gajah pekerja di Myanmar Timber Enterprise yang mencapai 41,7 tahun.

"Namun tetap ada kabar baiknya. Usia hidup gajah di kebun binatang naik dari tahun ke tahun, yang menunjukkan perbaikan perawatan dan pemeliharaan," ujar Georgia J. Mason, dari departemen sains hewan Universitas Guelph, Kanada. Namun, ia menambahkan bahwa melindungi gajah tetap di habitatnya di Afrika dan Asia jauh lebih berhasil daripada diangkut ke kebun binatang.

Selain itu, Georgia dan timnya juga menemukan bhawa gajah yang lahir di kebin binatang berusia lebih pendek daripada gajah liar yang sengaja dibawa. Ia memperkirakan saat ini terdapat 1200 gajah piaraan di seluruh Eropa dengan 80 persen di antaranya berjenis kelamin betina.