Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Gempa di Jawa Diteliti Mulai 2009

Kompas.com - 07/12/2008, 20:12 WIB

JAKARTA, MINGGU — Mulai tahun depan, Pulau Jawa menjadi sasaran penelitian kegempaan setelah Pulau Sumatera. Hal tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana geologi yang berpotensi menimbulkan kerugian materi dan korban jiwa mengingat Pulau Jawa merupakan daerah padat penduduk.

Terjadinya gempa di Yogyakarta dan tsunami di Pangandaran pada tahun 2006 yang menimbulkan korban jiwa cukup besar telah membuka mata banyak pihak bahwa Pulau Jawa juga rentan terhadap bencana. Sepanjang pantai selatan dihadapkan langsung pada zona subduksi atau pertemuan antara lempeng Australia dan Eurasia di Palung Jawa yang berada di Laut Hindia.

Sementara itu, di daratan terdapat sejumlah patahan aktif dekat pemukiman padat penduduk, seperti Patahan Cimandiri yang melewati Sukabumi, patahan Lembang dan memotong Bandung, patahan Opak di Yogyakarta, dan patahan lain di bagain utara Jawa.

"Terus terang saja kami belum tahu karakteristik kegempaan di Pulau Jawa makanya akan kami teliti. Kalau Sumatera, kita sudah pelajari semua," ujar Dr Hery Harjono, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI di sela-sela Workshop Geosains untuk Wartawan di Lembang, Bandung, yang berlangsung 5-6 Desember 2008.

LIPI juga berencana menganalisis sejarah tsunami di Pulau Jawa dengan melakukan pemodelan pergerakan palung Jawa dan penggalian di beberapa titik sampel sepanjang pantai selatan Jawa. Namun, lanjut Hery, tujuan utama penelitian tersebut adalah sosialisasi kepada masyarakat agar siap menghadapi bencana.

Penelitian tersebut akan dilakukan bersama Japan Science and Technology (JST) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) selama 3 tahun ke depan. Sebanyak 60 peneliti dari Indonesia dan Jepang akan dilibatkan dan dibagi dalam 5 topik penelitian, dari kegempaan patahan, aktivitas vulkanis, potensi ancaman, hingga sosialisasi kepada masyarakat. Untuk tahun 2009, penelitian gempa akan difokuskan di patahan Lembang dan sekitarnya.

"Mulai tahun depan kami akan melakukan penggalian paritan melalui patahan sehingga bisa melihat zona patahan dan strukturnya. Dengan mengetahui umur lapisan-lapisannya, kami harapkan bisa tahu, kapan gempa terakhir terjadi," ujar Dr Danny Hilman Natawidjaja, pakar gempa LIPI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com