Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Lingkungan, Masyarakat Ikut Tanggung Tawab

Kompas.com - 01/12/2008, 16:35 WIB

PANGKALPINANG, BANGKA POS - Senin pagi (1/12) dengan mengambil tempat di kawasan eks tambang dekat Dusun Kayu Besi, Desa Air Mesu, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah menjadi momentum penghijauan terbesar bagi Provinsi Bangka Belitung.

Pasalnya gerakan Babel goes Green yang dicanangkan pemerintah provinsi diikuti langsung oleh Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Gubernur Babel Eko Maulana Ali beserta seluruh jajaran, Dirut PT Timah Tbk Wachid Usman, seluruh petinggi BUMN se-Sumbagsel, serta unsur muspida provinsi dan kabupaten/kota. Kegiatan ini pun diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, PNS, TNI/POLRI, serta seluruh unsur masyarakat.

Dalam sambutannya, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil menegaskan, gerakan penghijauan yang dilakukan setiap kesempatan hendaknya diiringi dengan tanggung jawab si penanam atau pengelola gerakan tersebut. Penghijauan tak sepenuhnya menjadi tugas pemerintah, swasta, atau BUMN saja. Namun masyarakat di berbagai lini memiliki peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan lingkungan hijau, Babel hijai, Indonesia hijau.

"Banyak filosofi luar biasa yang ada di balik kegiatan penghijauan seperti ini. Saya berharap, gerakan seperti ini tidak hanya menjadi bentuk seremoni belaka saja. Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, PT Timah, dan seluruh masyarakat harus bertanggung jawab memelihara lahan yang sudah ditanam ini," kata Sofyan.

Ia melanjutkan, lahan-lahan eks tambang atau lahan kritis yang sudah dihijaukan dengan bibit-bibit pohon sudah selayaknya dikelola bersama. Pemerintah, BUMN, dan swasta bisa menjadi akomodator yang baik dalam mendampingi masyarakat dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia menegaskan, proyeksi hutan kota, hutan desa, dan hutan-hutan jenis lain tak hanya sekadar sebutan tetapi menjadi kenyataan.

"Harus dirawat dan dipelihara. Saya sarankan kepada pemerintah dan PT Timah agar lahan-lahan yang sudah dihijaukan agar dikelola sebaik mungkin sehingga sepuluh atau dua puluh tahun ke depan bisa bermanfaat dan tidak menjadi bahan sengketa masyarakat. Artinya jangan dibiarkan begitu saja. Mungkin masyarakat bisa menikmati buah mangga, atau hasil tanaman lainnya sekian tahun ke depan," ujarnya. (Bangka Pos/Rico Ariaputra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com