Pengusaha Wisata Tirta Harus Jaga Terumbu Karang

DENPASAR, SENIN - Pengusaha yang bergerak dalam sektor wisata tirta di Provinsi Bali harus mempunyai komitmen yang tinggi dalam menjaga kelestarian alam, khususnya terumbu karang serta flora dan fauna di dasar laut.

"Komitmen itu harus mendapat perhatian sungguh-sungguh, jika lingkungan sampai rusak akan berakibat fatal bagi kelangsungan usaha wisata tirta," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Gede Nurjaya, di Denpasar, Senin (24/11).

Nurjaya mengatakan, untuk menjaga kesinambungan dan kelestarian lingkungan, berbagai upaya dan pembinaan harus lebih diintensifkan. Harapannya, masyarakat dan pengusaha wisata tirta mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.

Masyarakat, terutama yang bermukim di pesisir pantai agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah atau limbah sembarangan. Hal itu sekaligus untuk menjaga kelestarian pantai, karena bagi masyarakat Bali pantai mempunyai banyak fungsi dan kepentingan. Selain untuk kepentingan kegiatan ritual, juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Tanpa lingkungan yang lestari, tidak mungkin pariwisata Bali akan berkembang. Pencemaran lingkungan adalah musuh utama industri pariwisata," ujar Nurjaya.

Kelangsungan industri pariwisata Bali,lanjut Nurjaya, sangat dipengaruhi oleh mutu lingkungan, karena wisatawan sangat peka terhadap kerusakan lingkungan, pencemaran limbah dan tumpukan sampah yang tidak tertangani.

Berkembangnya wisata Bahari diharapkan mampu meningkatkan pemerataan penyebaran arus wisatawan ke Pulau Dewata, yang selama ini hanya terpusat di wilayah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.