Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otzi Manusia Es Tewas Tanpa Anak

Kompas.com - 03/11/2008, 17:37 WIB

JAKARTA, SENIN - Otzi, jasad manusia prasejarah yang membeku di bawah timbunan es selama ribuan tahun dan menjadi mumi mungkin mati tanpa meninggalkan keturunan. Hal tersebut terlihat dari sifat genetikanya hasil penelitian teranyar.

Sebuah tim peneliti gabungan dari Italia dan Inggris yang melakukan pemeriksaan kode DNA tubuhnya menemukan garis genetika yang sangat langka. Bahkan, garis genetika tersebut mungkin telah teroutus dan tidak ditemukan lagi pada manusia yang hidup saat ini.

"Penelitian kami menunjukkan garis keturunan Otzi mungkin sudah punah," ujar Martin Richards dari Universitas Leeds Inggris, salah satu peneliti yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip Reuters. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Current Biology edisi terbaru.

Hasil analisisnya bersama koleganya menemukan garis keturunan yang belum pernah ditemukan pada poulasi penduduk Eropa modern. Kesimpulan tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa Otzi memiliki garis keturunan dengan sejumlah penduduk di Eropa.

Mumi Otzi pertama kali ditemukan tahun 1991 di bawah lapisan es Pegunungan Alpen. Jasad yang terpelihara dengan baik dalam kondisi beku dipekirakan berusia 5300 tahun.

Sebuah mata panah ditemukan di lengan kanannya. Ini menunjukkan bahwa Otzi mungkin seorang pemburu bukan semata-mata pendaki gunung yang mati kedinginan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com