Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandi di Bekas Tambang, Acung Digigit Buaya

Kompas.com - 16/10/2008, 10:52 WIB

Laporan wartawan Bangka Pos, Edwardi

BELINYU, KAMIS — Acung, warga Parit Tujuh, Desa Lumut, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Senin (13/10) sore sekitar pukul 17.30, digigit buaya saat sedang mandi di kolong bekas tambang inkonvensional (TI).

Beruntung ia bisa melepaskan diri setelah memberontak. Meski tidak terlalu parah, paha kakinya sempat mengeluarkan darah akibat luka bekas gigitan.

Tetangga Acung, Jonni, menceritakan, hari itu saat Acung mandi suasana sudah agak gelap. Ia tidak menduga kolong yang pada musim hujan jarang dimanfaatkan itu ada buayanya. Baru sekitar lima menit ia berada di dalam air, tiba-tiba seekor buaya menggigit pahanya.

Tentu saja Acung terkejut dan sebisa mungkin memberikan perlawanan. Acung selamat karena ukuran buaya yang menggigitnya masih kecil. Ia pun bergegas pulang untuk mengobati pahanya yang terluka.

Karena penasaran, Selasa (14/10) malam, Acung kembali lagi ke kolong. Kali ini ia membawa lutung (sejenis kera) bersama pancing ikan ukuran besar. Ia berniat memancing buaya yang telah menggigit pahanya.

Sekitar pukul 20.00, umpan pancingnya sudah dimakan buaya. Dibantu warga lainnya, buaya tersebut berhasil ditangkap dan dibawa pulang. Buaya itu kemudian diikat dan dipertontonkan di halaman rumahnya.

Namun, ternyata, buaya yang ditangkap bukanlah buaya yang telah menggigitnya. Itu diketahui dari ukurannya. Panjang buaya yang menggigitnya sekitar 1 meter, sedangkan panjang buaya yang ditangkap sekitar 2,5 meter dan jauh lebih besar daripada buaya yang menggigitnya.

"Di kolong Parit Tujuh itu diperkirakan masih ada dua ekor buaya lagi karena satunya sudah dipancing Acung," katanya, Rabu (15/10) sore.

Menurut Jonni, buaya yang berhasil ditangkap rencananya akan dijual Acung dengan harga nego. "Paling tidak bisa untuk membantu biaya pengobatan paha Pak Acung yang terluka karena digigit buaya," ujarnya.

Saat ini buaya tersebut masih diikat dan diletakkan di depan rumah Acung untuk dijadikan tontonan warga. Di situ juga disediakan kotak sumbangan bagi mereka yang ingin memberikan sumbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com